Pernah dengar kisah orang susah jadi orang sukses? Atau cerita orang miskin jadi orang kaya. Sepertinya mustahil tapi nyatanya banyak orang yang bisa berhasil melakukannya. Salah satu pengusaha muda yang benar-benar berangkat dari nol dan dari kehidupan bawah adalah Agus Pramono. Pemilik Ayam Bakar Mas Mono ini dulunya sekitar tahun 1999 memulai pekerjaannya jadi Office Boy. Lalu ia alih profesi jadi penjual Gorengan hingga jadi penjual ayam bakar Kalasan kaki lima di kawasan Tebet Jakarta Selatan.
Bahkan kemudian karena sangat laris ia bisa membuka rumah makan Ayam Bakar Mas Mono. Tak berhenti di satu rumah makan saja, ia melebarkan sayapnya hingga di tahun 2012 ini punya sekitar 23 cabang rumah makan Ayam Bakar Mas Mono yang tersebar di seantero Jakarta. Hebat kan.Padahal semula ia tak punya bakat memasak tapi karena mau berusaha bisa jadi sesukses itu.
Kisah keberhasilan enterpreuner muda bernama mas Mono ini sudah sering aku dengar sejak lama. Bahkan aku pernah melihat ia berbagi cerita tentang kesuksesannya di salah satu acara TV, Nikmatnya Sedekah yang diasuh oleh KH Yusuf Mansyur. Menjadi seorang pengusaha muda yang sukses ini adalah suatu anugrah. Semoga keberhasilannya bisa kita ikuti. Aamiin.
Ngomong-ngomong soal warung ayam bakar Mas Mono, aku belum pernah mampir ke warungnya yang berada di kawasan Tebet Jakarta. Tetapi kapan hari aku sudah membeli di salah satu cabang Ayam Bakar Mas Mono yang berada di jalan Salemba Tengah Jakarta. Posisinya tak jauh di belakang Seven Eleven Jl. Salemba Raya Jakarta Pusat. Gampang kok nyarinya, yang warna rumah makannya hijau pupus, jadi mencolok sekali.
Sama seperti yang di tempat lain, Ayam Bakar Mas Mono sengaja menata ruangannya santai sekali. Dengan gunakan meja dan bangku panjang aja ala kaki lima. Di dinding banyak dipasang hiasan, gambar, foto-foto artis yang pernah datang dan tulisan-tulisan yang seperti ingatkan kita sedang berada dimana. Meski tak ber-AC tapi mereka memasang kipas angin supaya pengunjung tak kepanasan.
Menu yang ditawarkan di Ayam Bakar Mas Mono sangat beragam.mulai ayam bakar, tahu tempe bacem , ca kangkung, juga ada ayam kremes sambel petir Sedangkan minumannya mulai es teler, es teh, es jeruk dan sebagainya. Aku udah pernah coba ayam kremes sambal petir dan ayam bakarnya. Wow untuk ayam bakarnya menurutku tak terlalu manis. Sambal petirnya pedes seperti sambal bawang cabe rawit yang biasa bikin di rumah itu. Dimakan dengan nasi, kremes dan lalap pas di lidah. Es telernya juga seger.
Karena berada di dekat kampus UI, BSI, YAI, maka rumah makan Ayam Bakar Mas Mono yang berada di Salemba Tengah seperti tak pernah sepi pengunjung. Apalagi mereka tawarkan harga paket sekitar 15-20 ribu untuk nasi ayam bakar, sambal dan minum. Jadi pas untuk kantong mahasiswa di Jakarta. Buat karyawan yang ngekos juga cocok. Hahaha kebetulan aku biasa ngekos di kawasan Salemba kalau pas tugas di Jakarta.
Secara keseluruhan makan di Ayam bakar Mas Mono jl Salemba Tengah Jakarta mantap. Hanya sayangnya....... terlalu banyak pengamen yang keluar masuk tempat ini. Jadi sangat mengganggu yang sedang makan. Andai dilarang masuk ke dalam tempat makan ini sepertinya lebih bagus. Semoga bisa jadi kritik saran yang membangun.
Kamis, Januari 19, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar