Selasa, Mei 18, 2010

Kopitiam Oey

Walaupun aku bukan penggemar kopi tetapi sekali-sekali ngopi-ngopi bareng teman-teman sepertinya asyik juga. Makanya begitu teman-teman di Jakarta mengajakku ngopi beberapa waktu yang lalu langsung kusetujui. Aku tidak punya bayangan seperti apa tempat ngopi yang direkomendasikan temanku kemarin. Kupikir mirip Excellso, Starbucks atau sejenisnya. Yang penting kami janji ketemu disana. Menurut teman, nama warung kopinya Kopitiam Oey. Agak aneh, penuh nuansa Chinesse. Lokasinya di kawasan Sabang. Makanya sore itu dengan mengendarai bajaj aku melaju ke jalan H. Agus Salim Jakarta dan berhenti di samping Holland Bakerry. Lokasi warung kopi ini katanya disamping toko roti itu. Begitu hendak masuk aku agak maju mundur. Tempatnya kok modelnya kuno banget. Tapi aku nekat saja masuk. Meski teman-teman belum datang aku sengaja memilih meja yang bisa untuk 4 orang (meski sebenarnya kami hanya bertiga). Lumayan bisa untuk tempat naruh tasku yang lumayan berat. hehehe. Aku takjub melihat suasana di dalam kedai kopi ini. Benar- benar kental nuansa peranakan China. Kursinya kuno. Ada lampion, ada toples-toples kuno, ada botol-botol kecap dengan berbagai bentuk dari berbagai tempat dan gambar-gambar unik di dinding. Diantara gambar tersebut ada gambar Bondan Winarno. Usut punya usut ternyata kedai Kopitiam Oey ini memang milik Bondan Winarno, tokoh wisata kuliner favoritku. Tak heran bila tempatnya top banget. Kopitiam ternyata berarti kedai kopi sedangkan Oey diambil dari nama pak Bondan Winarno. Menu yang disajikan yang utama jelas kopi. Semboyannya harganya jujur alias tak menipu. Memang harganya tak semahal cafe-cafe kopi sejenis. Mulai dari 8.000-an hingga 17.000 an. Beragam minuman yang dijual antara lain adalah kopi toebrok djawa, kopi saring atau kopi O, kopi taloea Boekit tinggi, kopi soesoe Indotjina, kopi hitam ketal Italia, Cappuccino, Ijs kopi soesoe Indotjina, Ijs kopi Sisiliana, Wiener Melange, Teh Tjap Botol Sosro, Teh Wangi Tjap Potji, Teh tjeloep, Teh taloea Boekit tinggi, Teh daun mint, Teh djahe Salatiga, Chai atawa teh hoemboe India, Wedang oewoeh Imogiri dan Ijs teh manis. Selain itu masih ada Ijs teh limaoe, Ijs teh daun mint, Djoes apel dan ijs soda, djoes djeroek dan ijs soda, ijs djeroek jietna soda , Milo dinosaurus dan Ijs Tjingtjao Djahe Tjikini. Kemarin aku sengaja memilih menu Ijs kopi soesoe Indotjina. Alasanku, katanya banyak yang suka memilih menu ini. Aku pikir yang bakal keluar adalah kopi susu biasa. ternyata lain. Kopinya Viatnamese drip coffee (kopi Vietnam) dengan susu kental manis. Penyajiannya susu dan es ditaruh dalam sebuah gelas. Sedangkan kopinya ditaruh di wadah bagian atas dan nantinya akan keluar melalui wadah yang juga merupakan alat saring tersebut. Rasanya beda dengan kopi susu biasa. Tak terlalu manis tapi mantap. Sedangkan teh wangi tjap potji yang kami pesan adalah mirip teh poci jawa tengahan yang meminumnya dengan menggunakan gula batu bukan gula putih biasa. Kemudian teman-teman juga memesan Wiener Melange adalah gabungan kopi kental dan es krim vanila. Hm sedap. Sedangkan untuk makanan, kita hanya dapat memesan sesuai waktu. Karena kedai ini sudah buka mulai pagi hingga malam hari maka ada pilihan menu untuk sarapan, santap siang dan santap malam. Untuk sarapan tersedia aneka roti bakar, nasi tim ayam Glodok, Sego ireng, dan boeboer kambing pekalongan. Untuk santap siap ada asinan bonbin, gado-gado bonbin, nasi rames bonbin, lontong tjapgomeh, sate ajam ponorogo dan nasi brijani ajam. Sedangkan untuk santap malam Anda bisa memesan nasi goreng ajam, nasi goreng kambing, roti bakar italia, ikan dan kentang goreng dan mi kepiting pontianak. Jika Anda menginginkan snack atau kudapan, silakan pilih lompia oedang Goenongsari, kroket blanda, kentang goreng, roti canai kari ajam dan pisang goreng a la mode. Rasa makanan-makanannya jelas maknyus. Harga makanan tersebut bervariasi mulai 9 ribu perak hingga 33 ribu perak perporsinya. Yang jelas pembeli bakal nyaman duduk berlama-lama disana sebab suasananya menyenangkan. Bisa ngobrol bersama teman-teman atau internetan. Bila ke Jakarta silakan coba datang kesana. Siapa tahu beruntung bisa ketemu Bondan disana. Maknyus kan.   

Senin, Mei 17, 2010

Warung Lama H. Ridwan

Minggu lalu aku berlibur ke Malang. Kali ini aku sengaja refreshing, jalan-jalan tanpa mikirin pekerjaan sama sekali. Uenak tenan. Tempat yang kukunjungi pun juga hanya seputar dalam kota Malang saja alias tidak sampai Batu atau Pujon. Walaupun begitu tetap menyenangkan. Sebab Malang punya segudang tempat wisata kuliner yang bisa dikunjungi. Salah satu tempat makan yang sempat kukunjungi kemarin adalah warung lama H. Ridwan. Terus terang warungnya bukan berada di pinggir jalan ataupun ruko tetapi di dalam pasar. Lokasi warung Lama H. Ridwan ini di lantai dasar Pasar Besar Malang. Meskipun di dalam pasar tetapi tempatnya lumayan besar dan nyaman. Warung ini termasuk rumah makan kuno yang bisa bertahan hingga sekarang. Bagaimana tidak, warung lama H.Ridwan ini sudah berdiri sejak tahun 1925. Berarti sudah 75 tahun. Hal ini tentu karena makanannya memang istimewa. Beberapa menu yang dijual di warung ini seperti nasi rawon, gule sapi, kare ayam, nasi campur, dan sebagainya. Rasanya mantap semua alias uenak. Kemarin aku dan kawan-kawan memesan menu nasi gule sapi, nasi kare ayam dan nasi campur. Nasi gule sapinya terdiri dari nasi dengan gule daging dan jerohan. Kuahnya berwarna kuning dan penuh bumbu. Tetapi rasanya tak terlalu asin. Jadi pas di lidah. Dimakan dengan acar kuning dan sambal cabe tambah uenak. Nasi kare ayamnya hampir mirip seperti itu. Sedangkan nasi campurnya terdiri dari nasi, kreing tempe, acar mentimun dan wortel dan krengsengan daging. Rasanya maknyus. Bila ingin tambah lauk bisa ambil sate usus atau sate komo. Sate komo merupakan menu andalan kota malang. Sate komo ini sepertinya daging dipotong-potong lalu dimasak dengan bumbu merah kemudian dimasukan dalam tusukan sate dan dibakar. Rasanya uenak. Sedangkan sate ususnya sepertinya ususnya dimasak dalam bumbu gule atau kare dan selanjutnya dimasukkan dalam tusukan sate dan dibakar. Maknyus deh. Asin dan gurihnya tepat. Pokoknya bisa diulang kalau ke Malang lagi.   

Minggu, Mei 09, 2010

SGPC Bu Wiryo

Setiap kali ngomongin nasi pecel membuatku selalu kangen dengan kampung halamanku sebab menurutku nasi pecel paling top itu ya nasi pecel Kediri. narsis ya. hehehe. Tetapi tak ada salahnya kan kita mencoba makan nasi pecel khas di daerah lain. Di Jogya kemarin (3/5) aku menyempatkan diri makan siang nasi pecel. Aku ditemenin kawanku, Kunti, makan nasi pecel di warung SGPC Bu Wiryo yang berada di seberang Fakultan Kedokteran Hewan UGM atau sebelah utara selokan Mataram. Alamat lengkapnya jalan Agro CT VIII Klebengan Jogya. Warung ini sudah ada sejak tempo dulu kala. Tertulis di depan warung namanya Warung SGPC Bu Wiryo berdiri sejak 1959. Berarti jika dihitung-hitung sudah 51 tahun. Makanya aku jadi tertantang ingin mencobanya. Begitu masuk ke warung ini kami disambut lagu-lagu dari grup music yang biasa mangkal di warung ini. Kami pun langsung melenggang mendekati meja yang menyajikan makanan. Aku pun langsung memesan pecel tanpa nasi. Sengaja aku memilih sayur kacang panjang, dan kecambah saja meski sebenarnya ada daun bayam juga. Selanjutnya saatnya memilih lauk pauk. Mereka menjual aneka lauk pauk mulai tahu bacam, tahu, tempe goreng, sate usus, bakwan goreng, telur mata sapi dan sebagainya. Aku sengaja memilih lauk sate usus dan bakwan goreng. Selanjutnya untuk minumannya aku pesan es juice tomat. Sesudah sampai di meja dan mulai makan aku baru ingat bahwa kok belum ada rempeyeknya. tetapi saat aku meminta temanku mengambilkan rempeyeknya ternyata sedang kosong alias habis. Yang ada hanya kerupuk. Sayang sekali sebab menurutku nasi pecel dan rempeyek itu sudah merupakan sesuatu yang tak terpisahkan. Rasanya janggal saja makan nasi pecel tanpa peyek. Akhirnya aku mesti terima makan pecel dengan kerupuk. Kami pun langsung menikmati pecel pesenan kami masing-masing. Komentarku cuma dua untuk makanan ini "manis dan tidak pedas". Pecel pun kalau masuk Jogya ternyata rasanya bisa kayak gudeg.hehehe maaf orang Jogya. Tetapi buat temanku yang meski asli cah Kediri tapi berdomisili di Jogya mengatakan kalaupecel tak pedas seperti ini malah lebih cocok untuk dia dan orang-orang yang tak doyan makanan pedas.hehehe. Tetapi aku acung jempol untuk sate ususnya sebab uenak banget. Sepertinya bumbunya meresap banget hingga ususnya bisa senikmat itu. Tapi untuk harga, mohon maaf jika aku mengatakan standard. Sebab makan dan minum berdua mesti merogoh kocek sekitar 30 ribu rupiah. Sepertinya kesan makan murah sudah mulai menjauh dari kota Jogya.

Cowmad

Kesibukanku yang cukup menyita waktu saat bertugas di Jogya kemarin membuatku tak sempat jalan-jalan ke tempat pariwisata seperti pantai Parangtritis atau Kaliurang meski aku menginap 4 hari 3 malam di Jogya. Beruntungnya di sela-sela watu senggang teman-temanku di Jogya mau berbaikhati mengantar dan menemani berburu tempat makan eksotik yang khas Jogya. Pesanku pada mereka hanya satu "Jangan makan di resto yang sudah buka cabang di kota lain. Ga asyik sebab aku bisa beli di Surabaya atau Jakarta." Menuruti keinginanku makanya Minggu malam (2/5) aku diajak ke salah satu rumah makan di dekat kawasan Gejayan Jogyakarta. Namanya Cowmad. Aneh ya. Sebelumnya pikiranku sempat bertanya-tanya seperti apa ya warung cowmad ini. Mahal ga ya. Tetapi bonek, harus berani mencoba. Akhirnya kami sampai juga di warung Cowmad ini. Di depan terpasang papan bertulis Cowmad Warung penggila sapi. Meski sebenarnya aku bukan penggemar sapi tapi doyan dan harus coba deh. Begitu masuk ke dalam halaman warung Cowmad ini aku langsung berdecak kagum, Subhanallah, eksotik banget. Bangunan warungnya model pendopo joglo. Dengan kursi - meja yang ditata rapi, dilengkapi LCD besar dan full musik. Kami memilih duduk di halaman. Dimana mejanya panjang dari kayu yang tak dipoles seperti meja jaman kuno sedangkan kursinya bangku kayu panjang. Seperti kursi jaman SDku  dulu. Yang bikin eksotik menggunakan lilin untuk penerangannya. Sedangkan cahaya dari lampu kuning dalam resto. Duduknya di bawah pohon kemboja. hii serem juga.hehehe. Tetapi banyak tanaman hijau lain juga yang mempercantik dekorasinya. Karena lokasinya tak jauh dari beberapa kampus di Jogya makanya tampak banyak muda mudi yang juga makan disana sembari main internetan. Maklum free wifi.Begitu kami duduk, pelayannya menghampiri kami dan memberikan daftar menu. "Menu yang paling banyak dipesan disini apa, mas" "Iga bakar Cowmad"  Aku pun langsung memesan itu. Sedangkan teman-teman memesan Igabakar bumbu genap, iga bakar hoisin dan nasi goreng seafood. Sebenarnya selain itu banyak menu yang lain seperti sop buntut, sopo tahu,ca sawi, kwetiau goreng, mi goreng dan sebagainya. Sedangkan untuk minuman mereka menyediakan berbagai juice, beras kencur, es jeruk dan es teh. Es tehnya unik sebab menggunakan gelas gede dan pengaduknya menggunakan daun serai. mantap deh. Setelah menunggu beberapa saat makanan pesanan kami datang. Iga bakar cowmad yang memang paling kelihatan menarik. Iga bakarnya berukuran besar ditaruh dalam pinggan panas. Warnanya kemerahan karena bumbunya perpaduan dari cabe rawit yang diiris, tomat, bawang bombay. Rasanya maknyus. puedes banget. Bumbunya ini meresap hingga ke dalam daging iganya. Top abis. Meski tak dimakan dengan nasipun sudah kenyang sebab porsinya memang besar. Untuk iga bakar bumbu genap bentuknya lebih mirip kari. Jadi iga bakarnya diberi bumbu seperti bumbu kari yang penuh rempah-rempah. Rasanya asin dan pedas. tetapi pedasnya bukan dari cabe tetapi merica. Sedangkan Iga bakar hoisin lebih mirip iga bakar asam manis sebab rasanya manis asam dan manis. Berbumbu kental kemerahan dari saus tomat. Yang ini cocok untuk anak-anak soalnya tidak pedas. Ohya nasi goreng seafoodnya menurutku standar saja. Lebih kearah manis. Khas makanan Jogya banget. Kami menikmati makanan dengan santai. Hingga tak terasa semua tandas. karena minuman belum habis kami masih asyik duduk sembari ngobrol. Tiba-tiba hujan turun deras. Aku, teman-teman dan pengunjung lain yang duduk di halaman langsung lari menyelamatkan diri masuk kedalam bangunan resto. Untungnya masih ada kursi yang kosong. Kami pun jadi tertawa ngakak. Lucu saja. Tapi seru kok. Harga makanannya sebenarnya tak murah yaitu sekitar 28,5 ribu seporsi untuk iga bakar dan 12,5 untuk nasi goreng tetapi sebanding dengan suasana yang kami terima jika datang kesini.  Bagi yang tertarik mencoba datang saja ke warung Cowmad ini di jalan Gambir Deresan Jogya. Ingat jam bukanya mulai jam 10 pagi hingga 11 malam. Lebih disarankan waktu malam. eksotik oi.

Soto ayam pak Bloon

Berbahagialah Anda sebagai penggemar soto sebab saat ini cukup banyak warung soto yang bisa memanjakan lidah kita. Di Jogya yang selama ini lebih terkenal dengan gudegnya juga memiliki beberapa warung soto andalan. Saat berkunjung ke Jogya minggu lalu, aku sempat berkunjung ke warung soto yang cukup ngetop. Namanya warung soto ayam Pak Bloon. Lokasinya agak jauh dari pusat kota Jogya yaitu di kawasan jalan Brigjen Katamso Bantul. Jadi dari arah Jogya jika sudah ketemu masjid agung kabupaten Bantul belok ke kanan (barat). Ikuti jalan raya tersebut hingga ketemu warung soto ini. Posisinya di kiri jalan. Warungnya selalu ramai. ada spanduknya bertuliskan warung soto ayam Rodho Jodo Pak Bloon. Entah mengapa dinamakan seperti itu. Mungkin pemiliknya memang biasa disapa dengan nama pak Bloon. Jika Anda ingin datang ke warung soto ini maka perlu diketahui jika warung soto ini buka dari jam 7 pagi hingga jam 4 sore. Saat aku datang kesini minggu lalu, kulihat sudah banyak pembeli yang duduk memenuhi warung ini. Untungnya aku dan teman-teman langsung mendapatkan bangku. Sebenarnya tempatnya lumayan luas dan banyak kursi serta mejanya tetapi karena banyak pelanggan yang datang jadi terkesan sempit. Kalau kurang beruntung malah mesti berdiri ngantri menunggu ada pembeli lain yang pulang. Soto ayam pak Bloon ini memang agak unik Harga semangkuknya sebenarnya hanya 5500 perak tetapi orang bakal puas. Sebab isinya buanyak banget. Jika Anda tak biasa makan banyak maka jangan memesan soto pisah. Lebih baik pesan soto saja atau nasi soto sekalian. Dalam semangkuk sotonya isinya suun, kubis, taoge pendek, seledri dan bawang merah tabur. Ayamnya berwarna kecoklatan dan diiris dengan ukuran agak besar. Jadi mantap. Kuahnya bening berwarna agak kecoklatan. Rasanya tidak terlalu asin malah cenderung agak manis. Dimakan panas-panas dengan sambal cabe yang diuleg halus enak juga. Bila merasa kurang daging ayamnya,  Anda bisa memesan tambahan gending (paha atas), paha, dada, ati ampela, kepala dan urut-urut (uritan). Selain itu bisa tambah bakwan/ote -ote atau tempe goreng. Selain itu orang lebih seringnya makan soto ayam ini bukan dengan kerupuk tetapi malah keripik tempe. Maknyus deh. Selesai makan minum es teh. Wow nikmat Yang jelas s jika sudah keenakan, esudah makan jangan buru-buru ngacir, ingat untuk membayar lho. Disarankan untuk ikut menghitung benar-benar total harga makanan yang sudah kalian makan. Lebih baik mencegah kekeliruan. hehehehe