Minggu, Desember 26, 2010

Pallu Basa Serigala


Sebelum berangkat ke Makassar kemarin, aku sempat hunting nama tempat-tempat wisata kuliner. Tetapi tentunya tak semua bisa kukunjungi karena keterbasan dana dan waktu. Sungguh beruntung di sela-sela waktuku disana, relasiku menjamu panitia dan kami para tamunya untuk mencicipi makanan khas Makassar. Dan tempat yang menjadi tujuannya adalah warung Pallu Basa Serigala.

Dinamakan Warung Pallu Basa Serigala karena memang lokasinya berada di jalan Serigala Makassar. Dan menunya cuma Pallu Basa saja. Tak kusangka memang Palbas Serigala ini sangat laris. Pembelinya mesti rela antri jika mau makan disini. Padahal mereka sudah menyediakan ruangan lumayan luas baik di bagian dalam maupun di halaman depan warungnya. Makanya aku jadi semakin penasaran seperti apa sih pallu basa ini?

Berkat kelihaian teman, kami bisa langsung dapat tempat duduk di bagian dalam. Kayak ruang VIP nya. Lumayan bisa makan secara santai. Kebetulan memang rombongan kami ada 8 orang, jadi cocok masuk ke tempat itu dibandingkan di bagian lain yang mesti terpisah-pisah duduknya. Lalu pelayannya langsung menyiapkan makanan pesanan kami.

Hanya menunggu beberapa menit makanan siap disajikan. Sepiring nasi putih dan semangkuk palu bassa kelihatan menarik untuk disantap. Nasi putihnya tak panas. Sayang banget. Tapi tak apa-apa Pallu basanya kan sudah panas. Pallu Bassa ini disajikan dalam mangkuk kecil, Mirip mangkuk soto kudus. Isinya potongan daging kerbau berlemak. Kuahnya berwarna kehitaman mirip rawon. Tapi soal rasa jelas beda. Menurutku Pallu bassa ini rasanya perpaduan antara soto, gule dan rawon. Bumbunya komplit. Gurih dan asin. Tapi biasanya orang memakannya dengan kucuran jeruk nipis dan sambal. Jadi serasa asin, asam dan pedas. Tapi enak.

Jika kita bilang pakai alas, maka mereka akan menyajikan pallu bassa ini dengan telur mentah. Tapi karena kami umumnya para pendatang jadi tak berani mencobanya. Takut "enek". Sedangkan jika kita tak suka daging kerbau berlemak bisa meminta daging saja. Jadi kesimpulannya pemesanan bisa disesuaikan sesuai keinginan pelanggan. Yang pasti pallu basa serigala  ini mantap dan mesti dicoba kalau Anda ke Makassar.

Rabu, Desember 22, 2010

Jalangkote


Ke Makassar tanpa wisata kuliner? mana mungkin.hehehe. Kebetulan salah satu relasi berbaikhati mengajakku jajan makanan khas Makassar. Belum pernah coba makan jalangkote, kan? tanyanya. Sambil malu-malu aku bilang belum pernah. Makanya senang sekali saat aku diajaknya pergi bersama teman-temannya ke salah satu rumah makan di Makassar. Lokasinya di kawasan jalan Lasinrang Makassar. Di sepanjang jalan itu berjejer beberapa rumah makan yang menjual makanan khas Makassar. Aku diajak masuk ke rumah makan Suncity. Lokasinya di jalan Lasinrang dan persis di samping depot Lumpia Sulawesi.

Sebelumnya aku tak punya bayangan seperti apa jalangkote itu karena aku belum pernah menemukan nama ini saat browsing wisata kuliner di internet. Tapi begitu masuk ke dalam rumah makan ini sebelumnya kulihat di etalasenya berjajar jajanan seperti pastel, lumpia. Usut punya usut ternyata jalangkote itu memang lumpia versi Makassar. Rumah makan ini merupakan cabang dari restoran mudamudi Makassar yang terkenal dan biasa dikunjungi orang untuk membeli oleh-oleh pisang ijo atau jalangkote.

Aku diminta memilih menu. Karena bingung kuminta mereka yang memesankan. Akhirnya kami memilih menu jalangkote, lumpia dan kroket. Untuk minumannya adalah es pisang ijo dan es palu butung. Kami cuma perlu menunggu sebentar makanan langsung siap tersaji. Jalangkote memang beneran mirip pastel. Jika Anda pingin tahu hampir mirip dengan pastel Mak Cik di Jakarta. "Sepertinya pemilik pastel Mak Cik Jakarta memang orang Makassar," ungkap teman-teman di Makassar ini.

Jalangkote memang  jajanan khas Makassar. Kulitnya lumayan gurih. Isinya bukan ragut/fla tetapi perpaduan bihun/suun, potongan daging dan sayuran/wortel pre seledri. isinya juga gurih. Dimakan dengan saus sambal. Terasa nikmat. Lumpianya juga mirip seperti lumpia semarang. tapi rasanya jelas lebih asin tak semanis lumpia semarang. Sedangkan kroketnya bentuknya lonjong mirip timus di Jawa. Isinya memang kentang tapi rasanya agak manis menurut lidahku. Isinya cuma daging dicacah. Kalau di Jawa kan kentangnya dimasak dengan bumbu-bumbu dengan isi daging dan wortel jadi terasa gurih. Jadi menurutku jalangkotenya yang paling sedap.

Sedangkan es pisang ijo dan es palu butungnya wajib diacungin jempol. Sirupnya berwarna merah. Sirup merah ini khas Makassar. Kalau tak salah namanya sirup DHT. Harum dan manis. Baik es pisang ijo dan palu butung  sebenarnya hampir mirip yaitu berisi es pasrah, santan kental, potongan pisang ijo dan  biasa dituangi susu kental manis. Bedanya kalau es pisang ijo menggunakan dadar pisang ijo sedangkan pallu butung hanya menggunakan potongan pisang. Tak tahu itu pisang raja atau pisang khusus dari makassar. Yang pasti rasanya segar dan manis. Biasanya kalau untuk oleh-oleh ke luarkota bisa membawa pisang ijo ini tanpa es batu. Sayangnya kemarin aku tak sempat membawanya pulang. Ya udah kalau kangen es pisang ijo cari tiruannya saja di Surabaya. Meski tak seenak di Surabaya tapi lumayanlah. hehehe 

Sabtu, Desember 18, 2010

Sop Matahari Viens


Sebenarnya Ambar, sahabatku di Solo sudah menyediakan makan siang nasi tengkleng untukku saat aku mampir ke Solo kemarin. Tapi sore harinya saat mau balik ke stasiun Balapan untuk meneruskan perjalanan ke Jogya aku tertarik mampir ke warung selat dan sup matahari Vien. Lokasi tepatnya ada di jalan Hasanudin Solo atau tak sampai satu km dari stasiun balapan.

Sebenarnya ini bukan warung jadul. Kedai Sop matahari Vien baru dibuka sejak 5 tahun yang lalu. Walaupun begitu banyak sekali pelanggannya sedari pagi hingga sore hari.  Ibu Vien pemiliknya sendiri setiap hari duduk jadi kasir sembari sesekali ngobrol dengan pelanggannya. "Murah kan" katanya padaku saat tahu aku datang jauh-jauh dari Surabaya.

Memang kuakui makanan disini murah pol. Sop matahari dan sop manten hanya dipatok harga 5 ribu. Selat cacahan daging seharga 9 ribu sedang selat gelantin cuma 7500 perak. Selain itu masih ada menu gado-gado, stup makaroni dan sebagainya. Minumnya selain es teh dan es jeruk juga ada aneka minuman ringan. Beberapa snack seperti pastel dan dadar gulung isi fla juga ada. Bisa dimakan sembari menunggu makanan utama siap,

Kemarin Aku dan Ambar tak kreatif karena sama-sama memilih menu sama yaitu sop matahari. Seperti apa ya?
Sop matahari adalah sop dengan isi wortel dan bunga matahari. Bunga mataharinya terbuat dari cacahan daging ayam, jamur karang putih, dan wortel. Dimasak dalam kulit pangsit. Hm bentuknya cantik rasanya uenak. Perpaduan asin dan gurih. Begitu juga kuahnya yang terbuat dari kaldu daging ayam. Sup ini lebih nikmat disantap dengan sambal kecap. Jadi lebih enak karena ada rasa manis dan pedasnya.

Sayangnya kemarin perutku sudah kenyang sekali sehingga aku tak memesan selat galantin yang juga nikmat. Perpaduan wortel dan buncis rebus, kentang goreng, galantin dan bumbu bistik akan terasa menggoyang lidah. Aku sebenarnya pingin sekali mencobanya tapi terlalu penuh perutku. Jadi cuma bisa menelan ludah. Lain waktu kuingin mencobanya jika ke Solo lagi. Anda mau ikut?

Warung Makan Sinar 49


Peristiwa meletusnya gunung merapi dua bulan yang lalu ikut membuatku sedih. Apalagi beberapa teman mesti jadi saksi bisu dan harus mengungsi beberapa hari. Alhamdulillah kini semua sudah mulai terkendali. Makanya kemarin aku putuskan berangkat ke Jogya untuk mengerjakan tugas yang keteteran karena aku absen beberapa lama. Kebetulan ada even gathering yang bisa kuliput di kawasan Banteng Kaliurang. Even ini berlangsung dari pagi sampai siang. Aku mengendarai sepeda motor pinjaman dari mbak Cay, sobat baikku di Jogya.

Suasananya nyaman-nyaman saja mulai dari kawasan tengah kota hingga Kaliurang km 7,5. DI lubuk hatiku yang terdalam sebenarnya ingin sekali aku mengunjungi sobatku Kunti di kaliurang km15 yang sudah kembali ke rumahnya setelah sempat ngungsi 2 minggu saat bencana erupsi merapi lalu. Tapi aku ingat pesan mama untuk tak pergi kesana. Makanya aku ga berani melanggarnya.

Jam masih menunjukkan pukul 12 siang ketika acara gathering usai. Menyusuri jalan Malioboro sudah penuh sesak oleh pengunjung baik wisatawan lokal maupun manca. Berarti geliat perekonomian Jogya sudah membaik. Karena jalan Malioboro padat maka aku tak menghentikan motor disana tapi lanjut hingga ke arah kauman kraton. Aku melangkah tak tentu arah. Ngacau aja. Tetapi karena perutku sudah kelaparan maka kubelokkan sepeda motor ke salah satu warung makan di kawasan Mantri Jeron. Dari luar tampaknya warung itu cukup ramai. Warung Makan Sinar 49. Terletak di Jalan MT Panjaitan Yogyakarta. Ditulis di spanduk yang dipasang di samping warung, spesialisasinya ayam bakar dan ikan bakar. Hm cocok deh untuk makan siang.

Saat aku masuk ke warung ini, oleh pelayanannya aku disuruh ambil sendiri nasi dan lauknya. Ternyata model prasmanan. Aku pun langsung ambil nasi dan memilih sayur dan lauk. Waduh ternyata lauknya tak hanya ikan bakar dan ayam bakar saja. Sebab juga ada ayam goreng, tetelan cabe hijau, oseng kikil, galantin, tempe goreng kremes, telur dadar, dan telur bumbu juga. Sayurnya pun beragam mulai sayur sop, asem, bening, lodeh, oseng, oblok2 daun ketela, oseng tempe, pecel  dan masih banyak lagi. Pokoke komplit plit.

Aku sengaja memilih nasi, dengan lauk ikan lele bakar, kikil pedas dan tetelan cabe hijau. Trus kutambah lagi seiris goreng tempe kremes. Minumnya es jeruk nipis. Aku menikmati memakan itu dengan lambat-lambat sembari menyaksikan beberapa pembeli yang hilir mudik dan membawa pulang sayur dan lauk yang dibelinya.

Aku rasakan satu persatu makanan pilihanku. Wow lele bakarnya enak, manisnya pas. Dibakarnya juga tak terlalu garing. Sedep. Tetelan cabe hijaunya manis dan pedas. Cocok deh dengan lidahku. Begitu juga dengan kikil yang dimasak seperti oseng atau asem- asem itu.. Enak juga. Kremesan goreng tempe juga pas sebagai pelengkap. Perpaduan makanan itu dilahap dengan nasi dan sambal tambah maknyus. Sambalnya puedes tapi uenak. Yang pasti puas. Dan yang lebih mengherankan lagi untuk semua menu yang kumakan dan minum itu aku cuma membayar 13 ribu perak saja. Murah kan.

Dari sekedar coba-coba sepertinya harus diulang makan kesini lagi kalau ke Jogya lagi. Jika Anda tertarik silakan mampir saja. Warung Sinar 49 ini buka dari mulai jam 7 pagi hingga  jam 7 malam. Rasanya enak, tempatnya bersih juga. Cocok kan. (maaf foto menyusul ya)

Rabu, Desember 15, 2010

Welcome @ Makassar



Sudah sejak bertahun-tahun yang lalu aku terobsesi bisa jalan-jalan ke Makassar. Kebetulan beberapa teman baikku tinggal di kota ini.  Tetapi sepertinya sulit banget kesampaian. Sampai akhirnya dengan penuh tekat dan setengah memaksa, akhirnya aku dapat acc juga dari kantor untuk berangkat ke Makassar. Kebetulan tanggal 11-12 Desember lalu memang ada even di sana. Jadi bisa tugas sembari jalan-jalan. Karena sebagian temanku yang tinggal disana udah balik ke Jawa maka aku hanya bisa mengandalkan satu teman baikku saja, Susi. Berbekal nekat, aku pesan tiket pulang pergi Surabaya Makassar. Karena pesan  sebulan sebelumnya aku bisa dapat harga tiket 634 ribu dengan pesawat citilink pulang pergi. Alhamdulillah.

Tanggal 8 Desember lalu aku berangkat dari bandara Juanda pukul 10.20. Sampai di Makassar sudah pukul 12.45. Rasanya senang banget saat pesawatku mendarat di Makassar. Menurutku Bandara Sultan Hassanudin ternyata lebih luas dan megah dibandingkan Juanda. Sesuai petunjuk Susi, setelah antri mengambil bagasi, aku sengaja mencari jalur bus damri begitu turun di bandara Sultan Hassanudin Makassar. Sebenarnya ada shutlle bus bandara ke jalan perintis kemerdekaan yang gratis. Tetapi bila ingin mendekati kota lebih baik baik bus damri jurusan karebosi. Kita hanya harus membayar 15 ribu rupiah. Lebih murah dibandingkan taxi yang rata-rata kata orang-orang dipatok harga seratus ribuan.

Aku menikmati sekali naik bus damri dari bandara menuju karebosi. Kami meluncur melalui jalan perintis kemerdekaan yang membujur panjang. Di sisi kanan jalan ini ada pintu gerbang menuju kampus Univesitas Hasanudin yang cukup terkenal itu. Selanjutnya saat memasuki jalan Urip Sumoharjo saya melihat jejeran beberapa kampus Universitas Swasta seperti Universitas Muslim Indonesia, Universitas Islam Makasar, dan Universitas 45. Kampus-kampus ini sering disorot televisi nasional karena memang memiliki banyak aktivis demonstran. Saat aku berada di Makassar (9/12) pun sempat terjadi demo mahasiswa yang berakhir bentrok dengan polisi di sepanjang jalan Urip Sumoharjo Makassar ini.

Sesuai instruksi Susi, aku berhenti di pojok Jl. AR Petarani dan naik taxi menuju mall Panakukkang. Mall Panakukkang ini merupakan mall terbesar di Makassar. Disini lengkap mulai Carefour, Hypermart, Ramayana hingga Diamond ada disini.Aku menunggu Susi pulang kantor dengan duduk di foodcourt depan swalayan Diamond dan minum es pisang ijo. Sempat makan nasi campur paket tapi rasanya ga karuan.hehehe ngacau.

Selama di Makassar aku 3 hari bermalam di rumah Susi di kawasan Antang. Sedangkan sisanya aku tinggal di penginapan di jalan Nusantara atau depan Pelabuhan Makassar. Namanya Hotel Bandar Makassar. Sebuah hotel melati berlantai 5 yang biasa digunakan untuk transit penumpang dan juga merupakan agen travel (Agus Travel).  Kebetulan fasilitas hotel ini aku dapatkan secara free berkat kebaikan salah satu relasi di Makasar.

Banyak tempat yang sempat aku kunjungi selama di Makassar. Aku menikmati naik pete-pete (angkot) putar-putar kota Makassar. Kita dipatok harga 3000 perak sekali naik. Selain mall Panakukkang ada beberapa pusat perbelanjaan lagi di sana seperti mall Ratu Indah di jalan Ratulangi, mall Karebosi link di kawasan Karebosi/jl. Ahmad Yani, mall GTC Tanjung Bungo yang berada di kawasan Tanjung Bungo. Jika ingin belanja murah bisa belanja di Pusat Grosir Butung atau pasar Butung. Disini kita bisa dapat beragam barang mulai kaos, baju, jilbab, tas dengan harga miring. Sedangkan untuk pasar tradisional yang terbesar adalah pasar Central.

Pingin bersantai, bisa jalan-jalan dari kawasan pelabuhan (jalan Nusantara) hingga pantai Losari.Menyusuri jalan ini dengan berjalan kaki kita bisa bertemu benteng Rotterdam. Bila mau Anda bisa masuk dan menikmati cerita sejarah Fort Rotterdam. Tapi jika tidak, cukup berfoto di depan pintu gerbang Fort Rotterdam. Ada taman bunga dan patung Pangeran Diponegoro di halaman depan Fort Rotterdam yang bagus untuk berfoto. Di sebrang jalannya ada pinggir pantai Kayangan. Dimana dari sini kita bisa naik kapal boat menuju pulai Kayangan. Di tempat ini pula biasanya banyak orang yang berenang di laut.

Selanjutnya jika memasuki kawasan pantai Losari, kita bakal melihat pemandangan yang lebih bagus lagi. Kawasan pantai losari sekarang tertata dengan rapi. Terkadang digunakan untuk acara -acara disini. Beberapa pedagang kaki lima yang dulunya banyak tersebar di tepi pantai sudah dipindahkan ke tempat lain sehingga tidak semrawut lagi. Tetapi jika sore hari tetap ada pedagang pisang epe khas Makassar dipinggir jalan Penghibur/pantai Losari.

Salah satu tempat wisata kebanggaan Makasar jelas Trans Studio. Sebuah wahana indoor terbesar di Indonesia. Di tempat ini kita bisa mencoba beragam permainan tanpa takut kehujanan. Biaya masuknya sekitar 150 ribuan. Jam bukanya mulai jam 10 pagi. Tetapi karena kesibukan yang padat, aku tak sempat masuk ke Trans Studio. Sayang banget ya. hiks hiks.

Seorang temanku dari Bandung, Sari  yang juga ikut jalan ke Makasar malah yang lebih menikmati trip ke Makasar kali ini. Selain ke Trans Studio, ia sempat pula ke Air Tejun Bantimurung yang berada di kabupaten Maros dan ke kawasan wisata Malino di kabupaten Gowa. Banyak cerita seru dan foto-foto yang dibagikannya padaku. Jadi iri deh.

Untungnya aku masih sempat wisata kuliner makanan -makanan khas Makassar selama seminggu disini. Aku coba cicipi sop konro, kapurung, es pisang ijo, jalangkote, palu basa, palu mara dan sebagainya. Yang pasti rasanya menantang. Yang jadi ciri khas makanan Makassar adalah jeruk nipis. Sebab masakannya umumnya menggunakan jeruk nipis alias kecuuut. Tapi bagaimanapun itu memang sudah jadi pembeda. Tak bisa dicela.hehehe.

Yang jelas aku merasa senang bisa berlibur ke Makassar. Naik pete-pete, naik becak kayuh, naik becak motor, sangat mengesankan. Meski sempat nyasar tak mengapa. Tapi jika ditanya satu kata untuk gambarkan kota Makassar aku akan katakan "macet". Sebab kemacetan di kota Makasar sangat parah menyaingi Jakarta, Surabaya dan Bandung. Mungkin ini karena penataan kota, jalanan yang sempit, terlalu banyak pete-pete.

Tetapi satu hal yang sering memperparah kemacetan di Makassar adalah demo mahasiswa. Andai tak terlalu sering ada demo anarkies di makassar mungkin kemacetan tak terlalu mengkhawatirkan. Saat terjadi demo di Makassar (9/12), aku sempat menempuh perjalanan dari kawasan Urip Sumoharjo hingga Antang selama hampir 1,5 jam dengan sepeda motor berhujan-hujan dengan jarak sekitar 20 km hanya demi mencari jalanan yang bebas macet parah. Padahal di hari biasa seharusnya bisa ditempuh kurang dari setengah jam karena hanya berjarak sekitar 5-7 km. Benar-benar tak terlupakan.

Walaupun begitu tak membuatku kapok untuk datang ke Makassar di lain waktu. Kemarin aku sempat membeli beragam oleh-oleh di kawasan jalan Somba Opu. Kacang disko, kripik jinten, kopi toraja, kacang telur, krupuk dibawa untuk buah tangan teman-teman. Selain itu oleh2 yang tak boleh lupa dibawa adalah otak-otak. Otak-otak ibu Elly di jalan Kijang yang terkenal sejak tahun 1905 memang luezat dan wajib dicoba. Tak percaya? Silakan datang ke Makassar.

Minggu, November 28, 2010

Pepes Ibu Suwarti


Bila jam makan siang tiba biasanya karyawan kantor di Jakarta beramai-ramai menyerbu tempat makan. Buat yang berkantong tebak jelas larinya ke cafe dan resto. Tapi yang merasa uang saku pas-pasan lebih nyaman mencari warung kaki lima dekat kantor. Untuk pegawai yang berkantor di kawasan Blok M dan Raden Patah Jakarta Selatan tentu tak akan kesulitan mencari makan siang sebab di kawasan tersebut berjajar deretan warung kaki lima. Mereka bisa memilih makanan sesuai keinginan. Mulai nasi padang, mi ayam, siomay, dimsum, roti bakar, soto ayam dan sebagainya.

Beberapa waktu yang lalu aku coba ikut-ikutan makan siang di kawasan Raden Patah Jaksel. Aku pingin tahu seperti apa sih suasana di sana. Ternyata memang ramai banget. Maklum selain pusat perkantoran disana juga dekat dengan sekolah dan kampus Al Azhar. Para pegawai dan mahasiswa ikut memadati warung-warung kaki lima yang menjual makanan disini.

Temanku yang sudah sangat familiar dengan daerah ini langsung membawaku ke warung nasi langganannya. Namanya pondok makan Ibu Suwarti. Lokasinya di belakang kantor Menpera. Tempatnya sih tidak terlalu besar tapi cukup menampung 10-15 orang. Warung nasi bu Suwarti ini menjual beberapa makanan khas Jawa Timuran. Beragam penyet dijual sini seperti tempe penyet, ayam penyet hingga lele penyet. Ia juga menjual aneka sayur dan lauk.

Salah satu menu andalan warung bu Warsi adalah sayur asem dan pepes ikan mas. Makanya kemarin aku coba memesan nasi sayur asem dan pepes ikan mas. Nasinya disajikan dalam bungkusan daun. Pulen dan enak. Sedangkan sayur asemnya cukup maknyus. Berisi beragam sayuran seperti labu, jagung, daun so. Kuahnya bening dengan rasa asam dan asin.Uenak.

Pepes ikannya jangan ditanya. Enak banget. Tetapi tak seperti pepes ikan jawa timuran yang bumbunya didominasi kemiri dan tomat. Pepes ikan mas di warung bu Suwarti lebih mirip pepes ikan mas rumah makan Sunda. Dimasak dengan bumbu lengkap, ikannya berduri lunak dan enak sekali rasanya. Manis, asin dan pedasnya pas di lidah.

Jika merasa pepes tersebut kurang pedas, kita tinggal menambahkan sambal yang sudah tersedia di meja. Aku paling acung jempol dengan sambel trasinya. Maknyos. Puedes banget tapi nikmat. Entah berapa puluh biji cabe rawit yang diuleg untuk bikin sambel ini. Yang jelas jika kita menyantap nasi sayur plus sambelnya bisa bikin kita langsung keringetan. Yang pasti bisa diulang jika ke Jakarta lagi. Apalagi harganya sesuai kantong. Tak percaya? silakan coba sendiri.

Jumat, November 26, 2010

Lezatnya Bakmi GM


Untuk pemuja bakmi pangsit rasanya masih kurang greget jika belum mencoba bakmi GM. Bakmi GM punya citarasa yang sensasional yang membuat banyak orang menyukainya. Makanya bila sedang berada di Jakarta dan ingin makan mi maka aku langsung cari counternya bakmi GM. Bakmi GM sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu. Rumah makan pertamanya jelas yang berada di jalan Gajah Mada Jakarta makanya disebut Bakmi GM. Hingga kini rumah makan tersebut masih ada. Bahkan kini sudah membuka cabang di beberapa tempat. Sebut saja diantaranya di Pondok Indah Mall, Kelapa Gading Mall, Taman Anggrek, Jl. Thamrin dan sebagainya.

Awalnya sepertinya menu utamanya bakmi ayam, bakmi spc pangsit, bakmi spesial dan bakso campur. Tetapi seiring dengan jalannya waktu kini mereka menyediakan beragam makanan, seperti Yi fu Mi ni, Bakmi Ayam Lada Cha Cha, Nasi Ayam Lada, Nasi Aya Ca Jamur, Nasi Goreng, Ayam Ca Jamur, Daging Sapi Lada Hitam,Udang Tahu Pedas,Cap Cay, dan sebagainya. Jika ingin bakso, mereka sediakan bakso kuah, bakso goreng, pangsit kuah, pangsit goreng, tahu bakso dan sebagainya.

Menu favoritku jika makan di bakmi GM tetap bakmi spesial pangsit rebus. Bakminya memang beda dengan bakmi bikinan rumah makan lain. Ukurannya sedang dan pipih. Rasanya gurih dan lezat. Potongan ayamnya dimasak dengan kecap jadi rasanya sedikit manis tapi enak. Pangsit rebusnya sangat maknyus. Perpaduan kulit pangsit dan isinya pas dan rasanya menggoyang lidang. Kuahnya juga enak sekali. Tidak terlalu asin. Selain itu juga menggunakan daun sawi rebus sebagai sayurnya. Dimakan dengan sambal dan saos makin mantap. Yang pasti semuanya bakal bikin ketagihan. Makanya dimanapun ada rumah makan bakmi GM tak pernah sepi pengunjung. Soal harga masih bisa dibilang standard untuk ukuran rumah makan.

Kini dengan semakin banyaknya pelanggan mereka juga menyediakan layanan delivery. Jadi begitu ingin makan bakmi GM tinggal angkat telepon dan menunggu berapa saat maka bakmi GM siap di depan mata. Sayangnya hingga sekarang bakmi GM belum membuka cabang di kota lain. Semoga manajemen rumah makan ini mau memikirkan ulang untuk membuka waralabanya di kota-kota besar lainnya. Jadi tak perlu harus ke Jakarta jika kangen bakmi GM.

Roti Bakar Edi



Bila sedang berada di Jakarta, aku suka mencoba makanan pinggir jalan. Sebab kadang malah lebih nikmat dibandingkan makanan restoran. Bulan lalu temanku mengajakku makan malam di warung roti bakar edi yang berada di kawasan blok M. Lokasi tepatnya di belakang masjid agung Al Azhar Blok M. Meski warung kaki lima tapi roti bakar edi sudah terkenal dan banyak pelanggannya. Makanya waktu aku masuk ke warung ini agak kebingungan cari tempat duduk sebab kebetulan banyak karyawan pulang kantor yang langsung makan dan nongkrong disana. Untungnya akhirnya kami dapat tempat duduk juga.

Sesudah duduk kami disodori daftar menu. Dalam bayanganku semula di warung roti bakar edi ini aku cuma bisa pesan roti bakar dengan beragam rasa, pisang bakar, roti bakar dan indomi telur. Ternyata meleset. Sebab disini mereka menyediakan beragam menu seperti bakso, siomay, mi ayam, sate padang dan sebagainya. Minumannya juga macem2, mulai es teh, es campur, hingga juice juga ada. Pokoknya komplit plit.  Semua makanan ini disiapkan/dimasak  dalam beberapa gerobak dorong sendiri sendiri.

Warung roti bakar edi ini sudah berdiri sejak lama. Pemiliknya berasal dari Wonogiri makanya tak heran jika
pelayannya sebagian besar berasal dari daerah yang sama. Mereka biasa berkomunikasi dengan bahasa Jawa makanya buat kami yang juga orang Jawa jadi sangat familiar. Mereka juga cukup ramah dan cekatan dalam melayani pembeli.

Akhirnya kami memilih menu roti bakar keju, pisang coklat dan siomay. Setelah menunggu beberapa saat menupun disajikan. Hm asyik. Rotinya dibakar garing dengan taburan keju diatasnya. Rasanya gurih dan nikmat. Porsinya juga besar dan bikin kenyang. Pisang bakarnya juga lezat. Pisangnya agak keras jadi tak lembek saat dipotong sebelum dikunyah. Taburan keju coklatnya menggoda selera dan bikin tambah enak. Rasa manis dan asinnya pas di lidah. Siomaynya juga lumayan. Makanya kami puas menyantap makanan ini. Selain itu harga makanannya ditanggung tak mahal. Jadi bisa diulang.

Hingga kini roti bakar edi sudah membuka cabang di beberapa tempat di Jakarta. Jadi bisa segera meluncur ke tempat yang terdekat dengan Anda. Moga juga bisa segera membuka cabang di Surabaya dan kota-kota besar lainnya. Makanan kaki lima ok juga tuh.

Selasa, Oktober 19, 2010

Soto Sulung Setasiun Tugu


Berjalan-jalan keluarkota dengan menggunakan kereta api memang menyenangkan buatku. Maklum Ka mania. Meski beberapa waktu belakangan ini ada berita kecelakaan keretaapi tak menyurutkan tekatku untuk setia menggunakan jasa angkutan kereta api. Bila dari Jogya ke Solo atau sebaliknya aku senang sekali menggunakan kereta api Pramex atau Prambanan Express. Dengan tarif 9 ribu rupiah sudah bisa sampai tujuan dengan selamat. Yang jelas aman dan nyaman.

Saat bertugas ke Jogya akhir September lalu aku sempat naik Prameks Jogya Solo pulang pergi dalam satu hari karena ada pekerjaan yang mesti kukerjakan di Solo. Berangkat pagi dari Jogya ke Solo dan siang harinya sudah kembali ke Jogya. Turun dari kereta di setasiun Tugu Jogyakarta bertepatan dengan waktu makan siang. Makanya aku mulai berpikir enaknya makan apa. Aku pun keluar melalui pintu selatan setasiun Tugu. Beberapa supir taxi, tukang ojek dan tukang becak saling berebut menawarkan diri. Tapi aku tetap santai melangkah saja ke barat.

Di halaman belakang setasiun Tugu ( jalan Pasar Kembang) kulihat deretan kios yang menawarkan jasa espedisi menggunakan kereta api. Tapi selain itu juga ada kios yang menjual makanan. Hups aku pun langsung ingat bahwa teman-teman pernah mengatakan kalau ada soto yang enak di sini. Makanya akupun mencari warung soto yang dimaksud. Ternyata memang ada warung soto sulung. Aku pun masuk ke warung tersebut.

Warung Soto Sulung ini ternyata sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Pemiliknya namanya pak Malik. tetapi saat aku mampir ke warung ini kemarin, yang melayani dua orang lelaki. Yang pasti bukan pak Malik. Entah anaknya, atau pegawainya. Aku duduk di bangku yang tersedia. Warungnya sederhana. Ia menggunakan pikulan sebagai tempat menempatkan panci soto dan pernak perniknya. Aku lihat di papan yang terpasang di tembok ada tulisan soto daging, soto campur, telur, nasi. Aku memesan soto campur dan telur. Setelah menunggu sebentar soto pesenanku segera terhidang. Wow kuahnya tampak mengepul. Di dalamnya berisi jerohan (babat, paru, iso) , wah kolesterol tinggi nih. Tapi sekali-sekali tak apa-apa deh. (ngeles dotcom). hehehe.

Aku mengambil satu dari tumpukan beberapa nasi putih yang dibungkus kertas koran di atas meja. Porsinya kecil. Cocok buatku. Buat yang doyan makan nasi putih banyak bisa ambil dua atau tiga. Jangan khawatir, murah.hehehe. Hanya saja nasi putihnya tak panas. Tetapi jika dimakan dengan kuah soto yang panas kan sama saja.  Kuah soto sulung setasiun tugu ini sungguh nikmat. Bumbunya meresap. Perpaduan gurih dan asin. Jika suka yang lebih asin tinggal trambah garam yang sudah tersedia di atas meja. Dagingnya lunak dan tak alot. Jadi bisa nyaman menyantapnya. Dimakan dengan telur rebus tambah enak lagi.

Tak salah promosi temanku kalau soto sulung setasiun tugu memang sedap. Takkalah dengan soto madura di Surabaya. Harganya murah lagi. Seporsi soto campur hanya 6 ribu perak. Kalau soto daging dipatok harga 8 ribu perak. Bisa Anda coba deh jika ke Jogya.

Senin, Oktober 11, 2010

Lumpia Express




Jalan-jalan ke Semarang, rasanya kurang afdoll bila tak pulang membawa oleh-oleh khas Semarangan. Makanya ketika berkunjung ke Semarang hari Minggu yang lalu, aku dan temanku menyempatkan diri mampir ke kawasan jalan Panandaran. Di sepanjang jalan Pandanaran kami menyusuri satu persatu toko. Ada toko roti Dryna yang menjual beranekaragam roti, proltape, cake, kue basah. Lalu ada bandeng juwana  yang sudah terkenal sejak lama menjual aneka ragam bandeng presto, otak-otak, bandeng duri lunak dan sebagainya. Serta ada pula toko yang menjual lumpia, bakso tahu goreng. Aku tak tahu yang mana lumpia yang paling enak di Semarang. Tapi aku ingat salah seorang teman pernah merekomendasikan aku untuk mencoba lumpia Express. Akhirnya kami pun naik becak menuju resto Lumpia Express yang berada di Jalan Gajah Mada 1 42 AA Semarang.

Sebenarnya resto Lumpia Express ini baru berdiri sejak tahun 2004 tetapi jadi yang paling ngetop sekarang. Hal ini karena mereka berani membuat konsep baru dalam menyajikan lumpianya. Tak lagi dibungkus dalam besek tetapi di kotak (karton) dan bisa bertahan selama beberapa hari. Pemilik Lumpia Express ini yaitu  Max Sugi Winarso mengklaim Lumpia Express ini merupakan keturunan ketiga dari Lumpia Mataram dan keturunan ke 5 dari Lumpia Semarang. Tak heran meski sudah modern dalam penyajian tapi soal rasa berani diadu. Yaitu tetap tradisional dan khas.

Kami pun memesan lumpia untuk dimakan di sana. Mereka menyediakan beberapa meja dan kursi sehingga kami bisa menyantapnya disana dengan nyaman. Kami boleh memilih lumpia basah atau goreng sesuai selera. Isinya boleh original atau crab (kepiting). Yang pasti rasanya sedap. Isinya rebung, ayam, mi dengan bumbu yang pas sehingga nikmat di lidah. Kulitnya tak terlalu asin jadi cocok dan bisa disantap buat penderita darah tinggi. Lumpia basah  jelas lebih nikmat menurutku. Tapi buat yang suka lumpia goreng juga lumayan gurih kok. Saosnya juga enak. Disajikan dengan cabe dan daun bawang. Wow mantap.  Harga perbijinya sekitar 9 -12 ribu rupiah. Hm mahal juga tapi sepandan dengan rasa enaknya. Sembari menyantap lumpia semarang aku

Bila mau dibawa ke luar kota jika dibeli dalam bentuk mentah bisa bertahan 12 jam tanpa di kulkas. Kalau di simpan di kulkas bisa tahan lama. Cocoklah dibawa ke luarkota.  Tak heran bila salah seorang relasi dari Jakarta  bela-belain beli 3 kardus seharga 1,5 juta untuk dibawa pulang ke Jakarta. Jadi silakan mampir kesana jika ingin membeli oleh-oleh lumpia Semarang dan rasakan bedanya.

Sabtu, Oktober 09, 2010

Nikmatnya Brongkos Alkid


Salah satu menu favorit keluargaku adalah sayur brongkos. Sayur brongkos ini adalah sayur dengan bahan dasar kacang panjang dengan tetelan serta dimasak dengan menggunakan bumbu rawon tetapi ditambah cabe dan santan. Rasanya perpaduan gurih, asin dan manis. Yang jelas kami menggemarinya. Makanya saat jalan-jalan ke Jogyakarta kemarin aku tertarik mendengar ada warung makan yang spesialnya menjual menu makanan brongkos.

Oleh karena itu minggu lalu aku dan kawan baikku mencoba mampir di warung nasi di dekat alun-alun kidul Jogyakarta. Lokasinya persis di selatan gapura alun-alun kidul atau di jalan Gading  Jogyakarta. Namanya sebenarnya warung Handajani. Warung ini sudah didirikan pasangan Adijo dan Sardijem sejak tahun 1960-an. Kini anak-anaknya yang meneruskan usahanya tersebut.

Mereka sebenarnya menjual beragam makanan mulai nasi pecel hingga soto. Tetapi salah satu menu makanannya yang banyak dicari orang adalah brongkos. Hari masih pagi saat aku masuk ke dalam warung sederhana ini. Tanpa memperhatikan daftar menu aku langsung memesan nasi brongkos. Aku sudah membayangkan sepiring nasi dengan sayur brongkos kacang panjang yang bakal segera terhidang. Kulihat di sekeliling warung itu, kursi dan meja kayunya masih kuno. Di dinding terpasang beberapa kliping koran yang memuat mengenai brongkos alkid. Ada gambar Bondan Winarno, tokoh wisata kuliner favoritku. Wah fotonya masih muda sekali berarti waktu ia datang kesini sudah bertahun-tahun yang lalu.  

Tak berselanglama nasi brongkos pesananku siap di atas meja. Wow ternyata aku salah. Yang keluar memang nasi brongkos berwarna hitam mirip rawon tetapi isinya beda. Nasi brongkos alkid ini berisi nasi, kacang tolo, tahu, dan telur rebus serta krupuk. Walaupun begitu rasanya tidak mengecewakan. Kuahnya yang berwarna hitam terasa gurih dan asin. Tahunya yang satu digoreng dahulu dan yang satunya direbus. Telurnya juga hanya direbus. Kacangtolonya empuk. Perpaduan semuanya dengan nasi benar-benar mantap. Jika kita ingin berasa pedas tinggal menambahkan sambal yang sudah di depan meja. Mantap deh.

Temanku lebih memilih nasi pecel. Nasi pecelnya juga tampak menarik dengan lauk tempe goreng dan kerupuk. Kami berdua memesan lauk tambahan tetelan bacem. tetelan bacem ini adalah tetelan daging yang dimasak dengan menggunakan gula merah dan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih , laos ,salam dan garam. Penyajiannya ditaburi bawang goreng. Rasanya enak banget karena dagingnya tidak alot dan bumbunya meresap. Harga makanan di sini juga tidak mahal sehingga bisa diulang kesini jika ke Jogya lagi. 

Minggu, September 26, 2010

Warung Waru2


Siang ini cuaca di kota Surabaya panas menyengat. Beda sekali dengan suhu udara di Malang yang amat sangat dingin. Tentunya aku benar-benar merasakan perbedaannya karena baru tadi pagi aku balik dari kota Malang setelah dua hari ada kerjaan yang mesti kuselesaikan di kota apel tersebut. Tadi pagi sebelum balik ke Surabaya aku menyempatkan diri sarapan di sebuah warung di kawasan Belimbing Malang. Nama warungnya adalah warung Waru 2. Lokasi tepatnya adalah di jalan Borobudur no 7 atau tepat di depan pasar Belimbing Malang.

Warung Waru2 ini merupakan sebuah warung makanan rumahan. Mereka menyediakan beragam menu makanan seperti rawon, soto, nasi kare ayam, tongkol, nasi botok, nasi krengsengan, dan sebagainya. Warung ini juga menyediakan aneka lauk seperti ayam goreng, bandeng presto, sate komoh, sate usus, perkedel, bakwan jagung, mendol dan sebagainya.

Saat tadi pagi aku memasuki warung yang berada di tepat di ujung jalan candi kalasan ini, kulihat benar-benar merupakan warung sederhana. Baik dalam bentuk dan penataannya. Mungkin karena mereka merupakan warung lama jadi sengaja bertahan dengan gaya lama. "Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1994. Dulunya kecil sekarang sudah agak diperbesar," ungkap bu Sri, pemilik warung ini.

Walaupun begitu soal cita rasa makanan, warung waru2 ini takkalah dengan rumah makan besar. Nasi rawonnya sangat enak. Kuahnya pas dilidah. Potongan dagingnya sedang dan tak alot. Selain itu yang membedakan dengan rawon lain adalah menggunakan taburan serundeng kelapa manis. Hm tambah nikmat. Apalagi jika dimakan dengan banyak sambal jelas lebih mantap.

Sedangkan nasi tongkolnya tak kalah enak. Tongkolnya dimasak dengan tahu dan potongan cabe hijau dengan santan. Rasanya gurih dan pedas. Jelas enak. Perkedel kentangnya juga maknyus. Kentangnya diuleg halus. Karena dimasak dengan telur dengan bumbu bawang yang banyak jadi enak di lidah. Mendol tempenya juga lumayan enak. Pokoknya semua menunya kelihatan menarik deh. Harganya juga tak mahal. Bisa dicoba lagi jika main ke Malang. Tapi ingat warung ini hanya buka dari pagi hingga jam 3 sore. Lewat dari itu tak jamin kebagian.

Jumat, September 17, 2010

Sarapan Pecel Tumpang



Berhubung saat ini masih dalam suasana lebaran maka kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H. Mohon maaf lahir dan batin jika pernah ada kata dan perbuatan yang tidak berkenan. Kemanakah Anda menghabiskan libur lebaran? Kalau aku memilih mudik ke kampung halamanku di Kediri. Rasanya senang bisa berkumpul dengan keluarga, sanak saudara dan teman-teman di kota Tahu. Hanya saja tahun ini aku absen hadir di acara reuni SMA ku karena bentrok dengan acara keluargaku halal bihalal ke rumah saudara-saudara. Walaupun begitu aku sempat berkumpul dengan beberapa teman lama dan wisata kuliner bareng.

Kediri memang punya segudang tempat kuliner yang asyik untuk dikunjungi. Salah satu makanan favorit orang yang pulang kampung ke Kediri jelas nasi pecel tumpang. Tak peduli pagi, siang atau malam, makan nasi pecel tumpang Kediri tetap uenak. Jika pingin sarapan dengan nasi pecel tumpang Kediri maka Anda bisa mencoba nasi pecel tumpang jalan Brawijaya. Tetapi Anda jangan membayangkan sebuah warung nasi dengan bangunan permanen. Sebab ini merupakan makanan lesehan pinggir jalan.

Penjualnya menggelar barang dagangannya di depan emperan toko. Biasanya ia mulai melayani pembeli sejak pukul 5.30 pagi. Dan tak sampai jam 9 pagi sudah habis terjual. Maklum saja warung nasi pecel tumpang yang berlokasi di barat SMP Katolik Santa Maria Kediri ini memang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Penjualnya seorang ibu-ibu yang sudah berusia lanjut. Meski sudah tua, tapi ia cepat sekali meracik nasi pecel tumpang yang akan dimakan pembeli. Ia biasa menyiapkan makanan yang dipesan pembelinya dengan dibantu seorang asisten. Dan ia berusaha tertib melayani pelanggan sesuai urutan datang. Makanya pelanggannya sangat banyak. Mereka kebanyakan memilih makan di samping penjualnya yaitu di tangga toko buku yang masih tutup kalau pagi hari. Sembari menyantap nasi pecel tumpang, bisa sambil cuci mata melihat orang hilir mudik melintasi jalan Brawijaya Kediri.

Tak heran bila banyak yang suka karena Nasi pecel tumpang Brawijaya ini sangat mengugah selera makan. Sayurannya komplit, mulai buah pepaya muda, kangkung, taoge hingga kacang panjang. Lalapannya juga komplit mulai ketimun, kemangi hingga lamtoro. Apabila kita makan disana maka ia akan menyajikan nasi pecel tumpang ini dalam pincuk daun. Sepertinya ini yang menambah sensasi nikmat tersendiri.

Dalam seporsi nasi pecel tumpang, selain nasi dan sayur juga diguyur sambal tumpang yang sangat banyak. Sambal tumpangnya uenak, perpaduan antara asin dan pedas. Sepertinya menggunakan santan yang banyak, tempe bosok, aneka rempah dan tetelan sehingga lekoh dan mantap. Pecelnya juga pas di lidah. Manis, pedas dan asinnya tepat. Lebih nikmat lagi dimakan dengan rempeyek yang gurih. Kita bisa memilih rempeyek kacang atau teri sesuai selera. Kriuk kriuk kriuk. Hm maknyus. Selain itu ada tambahan perkedel ketela dan trasi dele (mendol) yang tak kalah enaknya sehingga membuat kita puas memakannya. Harganya juga masih murah. Seporsi nasi pecel tumpang komplit hanya sekitar 3500 perak. Jika Anda tertarik, silakan mampir kesana jika ke Kediri.

Selasa, Agustus 31, 2010

D'Palm



Selama bulan puasa ini, aku benar-benar menikmati waktu di kantor. Karena biasanya aku biasa menghabiskan setengah bulan di luar kota. Sebenarnya kangen juga berjalan-jalan dari kota ke kota. Bila sedang berkunjung di salah satu kota dan mendapat undangan menghadiri suatu rapat adalah hal yang menyenangkan untuk. Sebab rapat berarti makan-makan kan.hehehe.

Bulan Juni lalu aku juga diundang mesti mengikuti suatu rapat organisasi yang diadakan di kota Bandung. Tempat rapatnya adalah di D'Palm Resto. Alamatnya ada di jalan Lombok Bandung. Meski tak tahu dimana posisi jalan Lombok sebenarnya tapi aku nekat mencaritahu sendiri dengan naik kendaraan umum. Ternyata ada di tengah kota Bandung. D'Palm Resto sendiri merupakan sebuah rumah makan bergaya Sunda makanya mereka memperkenalkan dirinya sebagai DPalm Sundanese Restaurant. Tetapi dilihat penampilannya sudah modern. Selain tempat makan yang terdiri dari beberapa lantai, mereka mernyediakan ruang-ruang khusus yang bisa disewa untuk ruang rapat atau seminar.

Semenjak masuk ke dalam restaurant, di lantai pertama sudah terlihat kolam ikan dengan suara gemericik air. Menyenangkan sekali. Kebetulan aku mesti naik ke lantai 2 karena disanalah ruang rapat yang mesti kudatangi. Sembari menunggu rapat dimulai kami diperbolehkan mengambil snack.  Selain boleh meminum teh atau kopi, kami bisa mengambil jajanan seperti pisang goreng dan berbagai kerupuk. Menarik sekali.

Setelah kami mengikuti penjelasan rapat yang singkat, maka tiba saatnya untuk makan siang. Para peserta rapat dipersilakan masuk ke ruangan lain yang sengaja dipersiapkan untuk menempatkan makanan. Disana telah tersedia beberapa nasi tumpeng. Nasi tumpeng andalan D'Palm restaurant ini ada berapa ragam. Ada nasi tumpeng kuning, nasi tumpeng bogana, dan nasi tumpeng tutug oncom. Kami  bisa memilih dan mencoba mencicipi semua karena panitia sengaja memesan 3 jenis tumpeng tersebut.


Untuk nasi tumpeng kuning, selain nasi kuning, isinya antara lain ayam goreng, gepung goreng, tempe goreng, sambal goreng kentang, dan telur pindang. Jika Anda memilih nasi tumpeng bogana maka isinya antara lain, nasi putih, gepuk goreng, ayam, telur dan tempe masak kari, dan lalap. Sedangkan untuk nasi tumpeng tutug oncom berisi nasi tutug oncom, ayam goreng, ikan asing, cumi masak bumbu merah, dan sambal goreng dpalm.

Kemarin aku sengaja memilih mengambil nasi tutug oncom dengan lauk ayam goreng, ayam masak kari, sambal goreng kentang dan sambal. Rasanya hm yummy. Nasi tutug oncomnya gurih dan pulen. Nasi yang dimasak dengan oncom dan kemangi tersebut enak meski hanya dimakan dengan telur dadar saja. Ayam masak karinya juga lezat. Bumbunya kental dan tak terlalu asin. Ayam gorengnya juga lunak dan nikmat. Begitu juga sambal goreng kentangnya. Pokoknya bisa diulang deh.

Ternyata nasi tumpeng ini merupakan menu khusus untuk even-even tertentu. Jika kita kesana mereka menyediakan berbagai menu andalan yang lain seperti beragam steak (chicken steak, tenderloin steak, sirloin steak dan lain-lain), beragam menu paket yang umumnya berisi menu makanan khas Sunda seperti karedok, pepes, gepuk goreng, dan sebagainya, atau kita bisa memilih menu sendiri seperti nasi tutug oncom, nasi liwet, nasi merah dengan beragam lauk. Yang jelas pasti enak. Minumannya juga bervariasi. Harganyanya jelas bersaing. Selain itu mesti bayar tax juga. Tapi tak ada salahnya kan mencobanya.

Jumat, Agustus 27, 2010

Mie Mapan


Jam masih menunjukkan pukul setengah 4 sore. Berarti mesti bersabar sekitar 2 jam lagi dimana bedug Maghrib diperdengarkan sebagai tanda waktu berbuka puasa. Hari ini aku mau buka bersama dengan teman-teman di kantor. Menunya lumayan menarik, kari kepiting buatan teman-teman. Bagaimana rasanya? kita tunggu nanti. Kalau kemarin aku malah berbuka dengan nasi kuning buatan mama. Kebetulan kakakku cewek ultah. Malamnya aku juga ditraktir kakakku makan di Mie Mapan. Mie Mapan lumayan terkenal di Surabaya. Mungkin diberi nama Mie Mapan karena lokasi pertamanya berada di kawasan Rungkut Mapan Tengah Surabaya. Tetapi seiring waktu , sekarang mereka sudah membuka cabang di beberapa tempat seperti di Baratajaya dan di Raya Tropodo. Kemarin aku belinya di Mie Mapan yang ada di jalan raya Tropodo atau depan UFO. Kebetulan kelewatan saja kalau lewat dari rumah kakakku ke rumahku.

Mie Mapan ini memang banyak penggemarnya. Salah satu sahabatku dari Malang saja sering mampir ke warung ini bila main ke Surabaya. Hal ini karena mereka punya beragam menu yang menarik. Mie bikinan mie mapan lumayan enak. Bentuknya sedikit pipih dan tidak tebal. Rasanya gurih. Kita bisa memilih sesuai selera. Ada mi ayam, mi pangsit, mi bakso dan sebagainya. Kuahnya juga nikmat dan terlalu asin.Bakso dan pangsitnya juga lezat. Daging sapinya lunak. Aku malah biasa pesan pangsit kuah. Kulit pangsitnya lembut. Hm uenak. Salah satu andalan mie mapan adalah siomay. Siomay goreng bikinin mie mapan cukup besar, kenyal dan enak. Sebijinya 5500 perak. Kalau mau gorengan komplit, siomay, bakso goreng dan pangsit goreng harganya 9500 perak. Rasanya gurih dan maknyus.

Jika Anda tak suka mie atau bakwan, mereka juga menjual aneka penyet. Ada ayam penyet, bakwan penyet, tempe penyet, telur penyet dan sebagainya. Biasanya mereka menyajikan penyetan ini dengan sambal dan lalapan. Sambalnya pedas dan enak. Manis dan asinnya pas. Tak heran banyak yang ketagihan. Bila kepedesan bisa langsung pesan minum. Mereka jual aneka juice,es kelapa muda, lemontea, es teh dan sebagainya. Asyik kan. Silakan mencobanya.