Selasa, Oktober 19, 2010

Soto Sulung Setasiun Tugu


Berjalan-jalan keluarkota dengan menggunakan kereta api memang menyenangkan buatku. Maklum Ka mania. Meski beberapa waktu belakangan ini ada berita kecelakaan keretaapi tak menyurutkan tekatku untuk setia menggunakan jasa angkutan kereta api. Bila dari Jogya ke Solo atau sebaliknya aku senang sekali menggunakan kereta api Pramex atau Prambanan Express. Dengan tarif 9 ribu rupiah sudah bisa sampai tujuan dengan selamat. Yang jelas aman dan nyaman.

Saat bertugas ke Jogya akhir September lalu aku sempat naik Prameks Jogya Solo pulang pergi dalam satu hari karena ada pekerjaan yang mesti kukerjakan di Solo. Berangkat pagi dari Jogya ke Solo dan siang harinya sudah kembali ke Jogya. Turun dari kereta di setasiun Tugu Jogyakarta bertepatan dengan waktu makan siang. Makanya aku mulai berpikir enaknya makan apa. Aku pun keluar melalui pintu selatan setasiun Tugu. Beberapa supir taxi, tukang ojek dan tukang becak saling berebut menawarkan diri. Tapi aku tetap santai melangkah saja ke barat.

Di halaman belakang setasiun Tugu ( jalan Pasar Kembang) kulihat deretan kios yang menawarkan jasa espedisi menggunakan kereta api. Tapi selain itu juga ada kios yang menjual makanan. Hups aku pun langsung ingat bahwa teman-teman pernah mengatakan kalau ada soto yang enak di sini. Makanya akupun mencari warung soto yang dimaksud. Ternyata memang ada warung soto sulung. Aku pun masuk ke warung tersebut.

Warung Soto Sulung ini ternyata sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Pemiliknya namanya pak Malik. tetapi saat aku mampir ke warung ini kemarin, yang melayani dua orang lelaki. Yang pasti bukan pak Malik. Entah anaknya, atau pegawainya. Aku duduk di bangku yang tersedia. Warungnya sederhana. Ia menggunakan pikulan sebagai tempat menempatkan panci soto dan pernak perniknya. Aku lihat di papan yang terpasang di tembok ada tulisan soto daging, soto campur, telur, nasi. Aku memesan soto campur dan telur. Setelah menunggu sebentar soto pesenanku segera terhidang. Wow kuahnya tampak mengepul. Di dalamnya berisi jerohan (babat, paru, iso) , wah kolesterol tinggi nih. Tapi sekali-sekali tak apa-apa deh. (ngeles dotcom). hehehe.

Aku mengambil satu dari tumpukan beberapa nasi putih yang dibungkus kertas koran di atas meja. Porsinya kecil. Cocok buatku. Buat yang doyan makan nasi putih banyak bisa ambil dua atau tiga. Jangan khawatir, murah.hehehe. Hanya saja nasi putihnya tak panas. Tetapi jika dimakan dengan kuah soto yang panas kan sama saja.  Kuah soto sulung setasiun tugu ini sungguh nikmat. Bumbunya meresap. Perpaduan gurih dan asin. Jika suka yang lebih asin tinggal trambah garam yang sudah tersedia di atas meja. Dagingnya lunak dan tak alot. Jadi bisa nyaman menyantapnya. Dimakan dengan telur rebus tambah enak lagi.

Tak salah promosi temanku kalau soto sulung setasiun tugu memang sedap. Takkalah dengan soto madura di Surabaya. Harganya murah lagi. Seporsi soto campur hanya 6 ribu perak. Kalau soto daging dipatok harga 8 ribu perak. Bisa Anda coba deh jika ke Jogya.

Tidak ada komentar: