Rabu, Desember 22, 2010

Jalangkote


Ke Makassar tanpa wisata kuliner? mana mungkin.hehehe. Kebetulan salah satu relasi berbaikhati mengajakku jajan makanan khas Makassar. Belum pernah coba makan jalangkote, kan? tanyanya. Sambil malu-malu aku bilang belum pernah. Makanya senang sekali saat aku diajaknya pergi bersama teman-temannya ke salah satu rumah makan di Makassar. Lokasinya di kawasan jalan Lasinrang Makassar. Di sepanjang jalan itu berjejer beberapa rumah makan yang menjual makanan khas Makassar. Aku diajak masuk ke rumah makan Suncity. Lokasinya di jalan Lasinrang dan persis di samping depot Lumpia Sulawesi.

Sebelumnya aku tak punya bayangan seperti apa jalangkote itu karena aku belum pernah menemukan nama ini saat browsing wisata kuliner di internet. Tapi begitu masuk ke dalam rumah makan ini sebelumnya kulihat di etalasenya berjajar jajanan seperti pastel, lumpia. Usut punya usut ternyata jalangkote itu memang lumpia versi Makassar. Rumah makan ini merupakan cabang dari restoran mudamudi Makassar yang terkenal dan biasa dikunjungi orang untuk membeli oleh-oleh pisang ijo atau jalangkote.

Aku diminta memilih menu. Karena bingung kuminta mereka yang memesankan. Akhirnya kami memilih menu jalangkote, lumpia dan kroket. Untuk minumannya adalah es pisang ijo dan es palu butung. Kami cuma perlu menunggu sebentar makanan langsung siap tersaji. Jalangkote memang beneran mirip pastel. Jika Anda pingin tahu hampir mirip dengan pastel Mak Cik di Jakarta. "Sepertinya pemilik pastel Mak Cik Jakarta memang orang Makassar," ungkap teman-teman di Makassar ini.

Jalangkote memang  jajanan khas Makassar. Kulitnya lumayan gurih. Isinya bukan ragut/fla tetapi perpaduan bihun/suun, potongan daging dan sayuran/wortel pre seledri. isinya juga gurih. Dimakan dengan saus sambal. Terasa nikmat. Lumpianya juga mirip seperti lumpia semarang. tapi rasanya jelas lebih asin tak semanis lumpia semarang. Sedangkan kroketnya bentuknya lonjong mirip timus di Jawa. Isinya memang kentang tapi rasanya agak manis menurut lidahku. Isinya cuma daging dicacah. Kalau di Jawa kan kentangnya dimasak dengan bumbu-bumbu dengan isi daging dan wortel jadi terasa gurih. Jadi menurutku jalangkotenya yang paling sedap.

Sedangkan es pisang ijo dan es palu butungnya wajib diacungin jempol. Sirupnya berwarna merah. Sirup merah ini khas Makassar. Kalau tak salah namanya sirup DHT. Harum dan manis. Baik es pisang ijo dan palu butung  sebenarnya hampir mirip yaitu berisi es pasrah, santan kental, potongan pisang ijo dan  biasa dituangi susu kental manis. Bedanya kalau es pisang ijo menggunakan dadar pisang ijo sedangkan pallu butung hanya menggunakan potongan pisang. Tak tahu itu pisang raja atau pisang khusus dari makassar. Yang pasti rasanya segar dan manis. Biasanya kalau untuk oleh-oleh ke luarkota bisa membawa pisang ijo ini tanpa es batu. Sayangnya kemarin aku tak sempat membawanya pulang. Ya udah kalau kangen es pisang ijo cari tiruannya saja di Surabaya. Meski tak seenak di Surabaya tapi lumayanlah. hehehe 

Tidak ada komentar: