Jumat, Januari 22, 2010

Ah Mei Cafe



Seiring dengan semakin berkembangnya kota Jakarta, mulai semakin banyak berdiri mall-mall atau pusat perbelanjaan. Terus terang karena saking banyaknya mall hanya sebagian saja yang sudah pernah aku kunjungi. Malam minggu kemarin (16/1), salah satu sahabatku di Jakarta mengajakku untuk jalan-jalan ke Pejaten Village. Tentunya tawaran tersebut tidak kusia-siakan mengingat aku belum pernah menginjakkan kaki di mall tersebut. Dengan mengendarai kendaraan umum kami langsung menuju ke Pejaten Village yang berada di kawasan Jakarta Selatan. Ternyata mallnya cukup luas dan menyenangkan. Tetapi karena sudah agak malam maka kami hanya sempat berjalan-jalan sebentar di "Matahari" sebelum akhirnya memutuskan untuk segera makan. Tujuan utama kami kesini memang untuk makan malam. Terus terang aku belum punya ide hendak makan apa. Semula kami berniat makan di foodcourt yang berada di lantai atas tetapi saat melintas di lantai 1 kulihat sebuah cafe yang tampaknya ramai. Sekilas kulihat ada tulisan Teh Tarik. Pikiranku langsung teringat Mi tarik yang cukup menggoda lidah di Grand Indonesia. Makanya aku ajak sahabatku untuk masuk ke cafe ini. Beruntung kami langsung mendapat tempat duduk mengingat tampak penuh dari luar. Di depan cafe ini tampak koki yang sedang memasak roti yang ditonton banyak pembeli. Sepertinya menarik.Ternyata setelah kuamati ternyata nama cafe ini adalah Ah Mei Cafe. Sebelum kami memesan, sahabatku mengajakku pindah tempat duduk di luar. Akupun menyetujui. Akhirnya kami dapat duduk di teras. Lebih menyenangkan karena kami bisa menengok lalu lintas jalan raya dari atas teras yang berada di lantai 1 Pejaten Village itu. Kami belum tahu mesti memesan apa. Menu yang mereka tawarkan berbagai jenis  makanan dari Singapore, Malaysia dan Indonesia seperti Laksa, Nasi Briyani, Mi, Kwetiau dan sebagainya.  Akhirnya kami memesan  Mee Siam dan Ipoh Chicken Horfun. Saat disajikan ternyata Mee Siam ini mirip bihun kuah. Isinya selain bihun, 10 potong kecil tahu, dan separo telur rebus. Tak tampak potongan ayam. Warna kuahnya kuning kecoklatan. Rasanya asam banget. Sedangkan Ipoh Chicken Horfun mirip kwetiau siram. Isinya selain kwetiau, jamur, suwiran ayam dan daun seledri. Kuahnya warna kecoklatan dan rasanya agak asin. Terus terang kurang sesuai dengan lidah kami. Untuk makanan penutup kami sengaja memesan menu Roti Prata. Tertulis di daftar menunya bahwa Roti Prata bikinan Ah Mei Cafe ini yang paling istimewa. "We Serve Best Prata Originally From Singapore."  Sebenarnya ada beraneka macam roti prata yang mereka sediakan seperti Roti prata with egg,onion, mushroom, banana, cheese, plain prata set chicken, plain prata set fish curry dan sebagainya. Kami memilih Roti prata with onion & mushroom. Harganya sekitar 18 ribu rupiah. Saat disajikan kami perhatikan bentuknya mirip roti maryam. Digoreng dengan bentuk seperti dadar telur. Rasanya maknyus banget. Isinya jamur kancing dan bawang bombay juga terasa enak di lidah. Roti prata ini dimakan dengan kuah kari. Kuah karinya berwarna kuning kecoklatan dan agak asin. Pokoknya nikmat bila memakan roti prata ini dengan kuah kari. Belakangan aku baru tersadar saat melirik ke sekeliling ternyata para pembeli juga hampir sebagian besar memesan roti prata ini. Jadi taksalah jika dikatakan roti prata ini memang uenak dan favorit banyak orang. Sesudah menyantap habis roti prata, langsung kuminum teh tarik yang sudah kupesan. Teh tarik yang yang merupakan perpaduan teh dan susu ini terasa menyegarkan meski tak terlalu manis tapi uenak. Sepertinya jika kami mampir kesini lagi, lebih baik memesan Roti Prata dan Es Teh Tarik saja deh. Perpaduan keduanya sudah cukup memuaskan rasa lapar dan dahaga. Jika tak percaya, silakan coba sendiri.  

Tidak ada komentar: