Senin, Desember 28, 2009
Sop Ayam
Semula tak ada dalam rencanaku untuk mudik. Tetapi karena teman-teman tiba-tiba mengajak menjenguk salah satu teman kantor yang kecelakaan dan dirawat di rumah sakit Bayangkara Nganjuk maka kemarin aku pun sempatkan pulang ke Kediri sepulang dari Nganjuk. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam saat bis yang kutumpangi memasuki kota Kediri. Perut sudah terasa keroncongan minta diisi maka aku pun memilih mampir ke warung nasi/mi goreng dulu sebelum pulang ke rumah. Soalnya mama sedang berada di Surabaya jadi tak bakal ada makanan di rumah. Sebenarnya di Kediri ada beberapa penjual nasi/mi goreng yang terkenal tetapi kali ini aku memutuskan mampir di salah satu warung mi/nasi goreng yang biasa jadi langganan di kawasan Dandangan. Sejak aku masih sekolah, aku bersama teman-teman sudah biasa makan di tempat ini. Dulu penjualnya familiar dipanggil mbah Riman. Seorang perempuan tua yang berjualan di warung tenda di pinggir jalan KKO Usman itu. Kini mbah Riman sudah tak ada. Usahanya diteruskan oleh pak Yasin yang sebelumnya merupakan tangan kanan dari mbah Riman. Tempatnya pun sudah bukan di emperan jalan lagi tapi sudah menempati sebuah rumah yang ditata sedemikian rupa supaya enak untuk tempat makan. Pak Yasin duduk dan memasak pesenan makanan di atas tungku arang dengan bahan-bahan disiapkan dikiri kanannya sehingga memudahkannya jika mengambil bumbu-bumbunya. Beberapa pembeli lebih suka duduk di bangku yang berada didepan, kiri dan kanannya supaya bisa melihat ia memasak secara langsung. Dalam melayani pembelinya pak Yasin hanya dibantu oleh istrinya. "Kok suwe mbonten mriki mbak," sapa bu Yasin saat melihatku memasuki warung mi-nya. Ia memang sudah lama mengenalku sebab aku biasa datang ke warung ini bersama keluarga atau teman-teman. Yang sering sih nongkrong dan ngobrol berlama-lama di sini bersama sahabat-sahabatku kalau kami sama-sama janji mudik di Kediri makanya mereka sudah sangat familiar denganku. Menu yang dijual pak Yasin sebenarnya sama dengan yang lain, nasi goreng/mawut, migoreng/godog, krengsengan dan sop. Tapi menu favoritku bila makan di warung ini adalah sop ayam. Sop ayam buatan pak Yasin menggunakan sayur sawi/kobis, kentang, dan tomat. Selain itu juga diberi potongan ayam dan telur. Yang membuat beda dengan tempat lain, sop ini juga diberi suun. Jadi hampir mirip suun rebus komplit. Aku lebih suka memesan sop pedas atau menggunakan sambal yang banyak. Jadi rasa kuahnya asin, manis, dan pedas. Dimakan panas-panas lebih maknyus. Apalagi jika ditambah acar mentimun bakal lebih nikmat lagi. Sop ini biasa dimakan dengan nasi tetapi menurutku tanpa nasi pun tak masalah dan sudah mengenyangkan sebab porsinya sepiring penuh. Harganya juga murah sekitar 6000-7000 perak. Bila sedang flu kusarankan makan sop ini panas-panas supaya mengurangi siksaan pilek. Sebab sop ini menggunakan bawang putih banyak yang bisa membantu meredakan flu. Kalau merasa kurang puas, pesan jahe panas juga. Jahe panas bu Yasin langsung dibuat dari jahe asli dan gula merah yang diseduh dengan air panas. Diminum setelah makan sop panas wow pasti bisa menghangatkan badan. Paduan sop dan jahe panas ini juga cocok disantap saat musim penghujan deh biar badan tak kedinginan. Tak percaya? Silakan coba.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar