Senin, Desember 21, 2009

Sate Ayam Patimura


Minggu lalu ada undangan reuni teman-teman alumni SMAku di Surabaya lagi. Nggak enak bolak-balik aku selalu bilang, "Sorry aku absen, lagi di Jakarta." Maka kali ini kusempatkan diri untuk hadir karena kebetulan tiap menjelang natal dan tahun baru pekerjaanku agak longgar dan aku lebih banyak berada di kantor Surabaya  daripada di luarkota. Karena waktu itu Surabaya abis diguyur hujan deras aku mesti hati-hati sebab mesti menerobos kemacetan jalanan dan sisa-sisa banjir yang masih menggenang dimana-mana. Sesampainya di Tenggilis, basecamp teman-temanku di Surabaya aku sudah disambut teman-teman yang sudah berkumpul disana. Rencana semula kami akan menengok teman yang istrinya baru melahirkan di Sidoarjo tetapi karena jalanan banjir dan macet maka kami memutuskan untuk konkow-konkow saja di Tenggilis. Kebetulan salah seorang teman yang hadir dari Jakarta bertindak sebagai bos kali ini dan mentraktir kami makan sate ayam. Kami dipersilakan menyantap sate ayam dan lontong/nasi. Rasanya enak rek, gratis pisan.hehehe. Bicara mengenai sate ayam, aku jadi ingat kalo itu merupakan salah satu makanan kegemaran ibuku. Jika aku pulang ke Kediri dan bertanya pada beliau "Ingin dibelikan makanan apa,Ma?" Lebih sering jawabnya "Sate ayam Patimura ae." Sate Ayam Patimura itu maksudnya sate ayam yang dijual di jalan Patimura Kediri yaitu sate ayam khas Ponorogo. Sebenarnya di Kediri cukup banyak pedagang sate ayam Ponorogo. Yang paling terkenal  adalah Sate Ayam Pak Siboen di jalan Panglima Sudirman  Kediri. Sate Ayam Pak Siboen sudah ada sejak dahulu kala. Kini buka 24 jam dan sudah buka cabang di beberapa kota besar seperti di Jakarta, Malang dan Tuluang Agung. Bahkan dengar-dengar baru buka cabang lagi di Royal Plaza Surabaya. Selain sate ayam Siboen, di Kediri juga ada sate ayam cak Man dan sate ayam cak Ran di jalan Panglima Polim, sate ayam pak Rizal di Patimura dan dibeberapa tempat lainnya. Sekarang ini keluargaku lebih suka membeli sate ayam ponorogo di tempat pak Rizal. Lokasinya di jalan Patimura Kediri tepatnya di barat deretan toko oleh-oleh tahutakwa dan getuk pisang khas Kediri yang cukup terkenal itu. Sate ayam Patimura ini dijual di sebuah gerobak dorong. Gerobak dorongnya di letakkan di tepi jalan. Jadi pak Rizal memanggang satenya di tepi jalan. Bila pembeli ingin makan di tempat, sudah disediakan tikar lesehan di emperan toko. Pembelinya bisa makan sembari melihat mobil dan motor yang lewat di depannya. Sate ayam buatan pak Rizal maknyus. Kita bisa memilih daging, kulit atau rempeloati. Semuanya dipanggang dengan api sedang jadi tetap matang dan lunak meski tidak sampai gosong. Bumbunya bumbu kacang sama seperti bumbu khas sate Ponorogo. Rasanya pas, manis dan asinnya. Bila tak suka terlalu manis jangan minta tambah kecap di bumbunya. Irisan brambang dan sambal cabenya membuat sate yang kita makan tambah terasa lezat. Harga seporsinya hanya 9 ribu perak. Jika ingin menu lain, pak Rizal juga menjual ayam bakar yang mantap pula. Sembari menunggu sate siap dihidangkan kita bisa membeli dan minum es degan yang dijual pedagang es disebelahnya. Sip to. Kalau pingin sate ayam Ponorogo di Kediri bisa langsung menuju sate ayam patimura deh.