Kamis, Desember 11, 2008

busway

Kendaraan umum adalah salah satu sarana yang sangat membantuku bila bertugas ke luarkota. Maklum di surabaya aku terbiasa menggunakan sepeda motor susuki shogun kesayangan bila kemana-mana. Di jakarta, beragam kendaraan umum udah aku coba mulai dari ojek, bemo, bajaj, bbg, angkot, hingga bis kota semuanya udah jadi langganan buatku. Semenjak pemda DKI menyediakan angkutan transjakarta maka angkutan ini yang paling digemari smua orang.
Dengan tarif hanya 3500 perak kita sudah bisa meluncur kemana-mana. Bahkan jika kita berangkat sebelum jam 7 pagi hanya perlu bayar 2000 perak saja.Bayangkan aja dari blok M hingga kota yang jauhnya minta ampun bisa ditempuh dalam waktu relatif cepat karena jarang terhalang macet sebab punya jalur sendiri. Sekarang ini selain jalur blok m kota udah ada
berbagai jalur beragam mulai pulogadung-harmoni, pulogadung-kalideres, pulogadung-dukuh
atas, ancol- kp.melayu, kp.melayu-kp.rambutan, ragunan-halimun. Tentunya kalo dari dari ragunan pingin ke kota jelas ga bisa langsung, atau dari blok m mau ke ancol jelas juga mesti transit.Pokoknya kadang mesti bolak balik transit.Keberadaan setasiun transit macam senin, dukuh atas, matraman dan harmoni jelas dibutuhkan sekali.Diantara setasiun transit itu jelas harmoni yang paling besar. Disini ada empat jurusan, ke kota, blok M, kalideres dan pulogadung.Jika pagi hari atau sore hari, sudah dipastikan banyak orang antri dan berdesak-desakan supaya bisa masuk dan naik busway yang diinginkan.Terkadang sampai tergencet ga
bisa gerak saking banyaknya orang. Meski bus sudah lumayan besar dan ber-AC tapi kalau udah berdesak-desakan tetap gerah juga.Sebab pada jam-jam sibuk jelas lebih banyak yang berdiri dibandingkan yang duduk.Paling repot jika salah satu halte ditutup, orang pasti kelabakan sebab mesti berhenti bukan pada tujuan yang diinginkan. Saat liburan lebaran haji kemarin, beberapa halte sempat ditutup karena perbaikan jalan. Termasuk diantaranya harmoni, penumpang yang menuju kota dan blok m mesti transit di halte
pecenengon sedang yang ke arah pulo gadung kalideres mesti transit di juanda. terang banyak orang yang
salah jalur.Kebetulan saat itu aku mesti tugas ke daanmogot. bersama teman aku naik dari
pasar baru menuju kalideres.berhubung hari sabtu dan banyak yang libur, jadi bus lumayan
longgar.Aku dan teman bisa duduk santai. di halte juanda naik juga seorang perempuan muda bersama laki-laki yang kupikir suaminya. mereka membawa kardus-kardus lumayan banyak, mungkin mau mudik. Beruntung mereka berdua bisa duduk. tapi baru sampai daerah grogol mereka sudah ribut mau turun. padahal busway sudah terlanjur jalan. Tentunya sama orang-orang ditanyain mau kemana sebenarnya tujuannya. Si ibu menjawab jika mereka mau ke kalideres. tapi karena si laki-laki yang ternyata adiknya itu mabuk makanya mau turun disini aja. Terang orang-orang di sekitarnya melarang dan malah memberinya tas kresek untuk muntahannya dan menyarankan membuang kotoran itu di bak sampah yang disediakan di busway. Kalideres masih jauh. Lagipula lebih baik naik busway lebih cepat sampai daripada naik bis biasa. Apalagi nantinya mereka masih mau naik bis lagi menuju Serang. Tapi perempuan itu menjelaskan adiknya malu karena mabuk dan muntah-muntah.Biasanya ia pergi kemana-mana naik motor, ga kuat naik bis. Sontak orang-orang di sekitarnya berkata. "Ini Jakarta bu, ga usah malu. Rugi kalau malu,". Memang benar juga. kenapa mesti malu.Di Jakarta asalkan halal tak perlu malu melakukan sesuatu. Bagaimanapun sikap cuek
orang di Jakarta ada benarnya jadi tak membuat orang terlalu malu jika mesti mabuk di jalan.
Yang jelas apakah kejadian melihat orang mabuk akan membuat orang tak mau lagi naik busway
jelas tidak kan.Seberapa sebalnya kita dengan antrean atau berdesak desakan,  capek naik tangga menuju halte busway tak membuat kita jadi tak mau lagi naik
busway. sebab kita tetap butuh kendaraan murah dan cepat seperti ini. Apalagi sesudah ini
bakal diluncurkan jalur baru, cawang grogol, dan pluit serta pondok indah daan mogot.
Ini bakal lebih membantui lagi. Terimakasih transjakarta.


Tidak ada komentar: