Senin, Januari 10, 2011
Kapurung
Pengalaman pertama menginjak pulau Sulawesi memang membuatku terkesan. Maklum baik dari segi bahasa dan budaya jelas berbeda dengan pulau Jawa. Makanannya pun tentu tak sama. Tetapi seiring kemajuan jaman kita bisa dengan mudah mencari makanan khas Sulawesi di pulau Jawa. Jika cuma nasi kuning, sop konro, coto, es pisang ijo kita masih gampang membelinya di Jakarta, Surabaya dan kota-kota besar lainnya.
Walaupun begitu tetap ada pula beberapa menu makanan yang sepertinya jarang beredar di luar pulau Sulawesi. Salah satunya adalah Kapurung. Mendengar namanya aku belum pernah sebelumnya. Tapi aku begitu tertarik ingin mencobanya saat melihat stan makanan yang menjual menu Kapurung ini di foodcourt Mall GTC Tanjungbungo Makassar. Namanya Warung Kapurung, Aroma Khas Luwu Utara.
Kapurung ini sebenarnya merupakan makanan khas Luwu, salah satu nama kota di Sulawesi. Tetapi sudah banyak yang menjual menu makanan ini di Makassar. Aku tak bisa bayangkan sebelumnya seperti apa kapurung ini. Yang kulihat dari foto yang dipasang di stan tersebut tampak menarik. Kita boleh memilih kapurung ayam, daging, ikan, atau udang. Aku sengaja memilih kapurung udang.
Aku mesti bersabar sampai pelayan siap menghidangkan makanan yang kupesan. Saat mereka menyajikan di depanku, aku langsung terhenyak. Hm apa ini? Semangkuk makanan dengan isi seperti bola-bola kanji. Tapi waktu kurasakan ternyata bahan dasarnya sagu. Wow jadi ingat bubur sagu kesukaanku. Sedangkan kuahnya seperti memiliki bahan dasar kacang tanah goreng yang dihancurkan, kaldu ikan, ikan yang dihaluskan, dengan bumbu bawang putih dan beberapa rempah-rempah. Kuahnya ini kental sekali. Rasanya perpaduan asin dan asam. Sepertinya memang harus dimakan panas-panas biar lebih nikmat.
Sebagai makanan pendamping ada rebusan sayur, dadar jagung, dan udang rebus. Rebusan sayurnya terdiri dari kacang panjang, jagung dan bayam. Ohya ada juga sambal yang terbuat dari cabe yang dihaluskan dan jeruk nipis. Lalu ditambah lagi mangga muda parut. Semuanya seharusnya dimakan dengan cara memasukkannya ke dalam kuah kapurung tadi. Jadi makanan ini lebih sempurna (asemnya/kecutnya.hihihi). Yang pasti menurutku mengenyangkan sekali menu ini. Kita tak perlu menambah nasi lagi. Oh ya sagu kan bisa sebagai pengganti nasi ya.hehehehe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar