Rabu, Februari 09, 2011

Bandeng Pak Elan Gresik


Gara-gara ngobrol di ym dengan seorang teman yang kebetulan sedang berlibur ke Gresik, aku jadi ingin ke Gresik. Rasanya enak kali makan nasi krawu atau bandeng gresik. Maklum aku baru sekali ke Gresik dan itu sudah jaman dahulu kala saat aku masih kuliah. Dan itupun di malam hari. Jadi ga tau seperti apa dalam kota Gresik itu. Sepertinya Allah langsung penuhi keinginanku. Bagaimana tidak, baru hari Sabtu aku ngomong pingin ke Gresik, hari Minggunya aku sudah sampai di Gresik. Itu pun tanpa disengaja. Alhamdulillah.

Hari Minggu pagi keluargaku memang hobi jalan-jalan dan makan rame-rame. Rencana semula pingin jalan dan makan di Tunjungan Plaza. Tetapi apa hendak di kata, mesti jam baru nunjukkin pukul 11 siang ternyata parkiran TP yang di bawah sudah penuh. Berhubung males jika harus parkir di lantai atas maka kami batal masuk TP dan melanjutkan perjalanan. Yang jelas aku ga tau mau diajak jalan kemana. Melewati jalan embong malang, bubutan dan tugu pahlawan maka kupikir bakal diajak ke JMP ternyata salah. Soalnya setelah jalan Indrapura, masku malah mengarahkan mobilnya ke arah jalan Gresik. Sure, baru sekali itu aku lewat jalan Gresik, Margomulyo dan terminal Oso Wilangun. Jadi benar-benar menghayati. Dan akhirnya sampailah kita ke kota Gresik. Bagus.

Karena sebagian besar belum tahu seperti apa dalam kota Gresik, maka kami santai menyusuri jalanan kota Gresik. Sayangnya hujan turun deras jadi tak bisa berhenti deh. Kota Gresik memang terkenal dengan kota religi. Banyak bis-bis pariwisata yangmembawa rombongan ziarah walisongo.Memang di dalam kota Gresik kan ada makam Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Sunan Giri. Makanya tak pernah sepi pengunjung. Mereka datang dari berbagai penjuru tanah air. Aku cuma lewat depannya saja dan langsung memutar ke alun-alun kota gresik. Tak tampak hingar bingar seperti di Surabaya. Benar-benar kota yang tenang, cocok nih buat pensiunan. 

Setelah puas putar-putar kami putuskan cari tempat makan. Dan pilihannya langsung ke Bandeng Pak Elan. Sebenarnya ada 2 tempat yaitu Rumah Makan Bandeng Pak Elan 1 yang lebih lama dan Rumah Makan Bandeng Pak Elan II. Kami sengaja pilih RM Bandeng Pak Elan II dengan alasan tempat parkirnya lebih luas. Lokasinya di jalan Veteran 100 Gresik atau depan PT Semen Gresik.

Rumah makan Pak Elan ini memang menjual makanan dengan spesialis berbahan dasar bandeng. Tempatnya lumayan luas, ada cukup banyak meja dan kursi. Disediakan pula toilet dan mushola. Pengunjung bisa santai memesan makanan dengan dilayani pelayan berbaju batik. Kami melihat daftar menu. Hm aku tas sabar pingin mencoba makanannya. Dari dulu aku penasaran dengan otak-otak bandeng pak Elan ini. Kata orang-orang enak banget.

Kami pun memesan otak-otak bandeng, bandeng bakar, sayur asem, urap-urap dan nasi putih. Sembari menunggu makanan siap pelayan menyajikan sate kerang, pepes telur ikan dan buah siwalan. Sate kerangnya biasa saja dimakan dengan sambel kecap. Buah siwalannya sudah dikupas jadi enak karena kita tinggal memakannya. Menurutku sih buah siwalan tak ada rasa manisnya. Kayak kolang kaling. Kalau pepes telurnya baru lezat. Kukira pepes telur ikan bandeng ternyata bukan. Sepertinya pepes telur ikan bader. Dimasak dengan bermacam bumbu. Tak terlalu asin dan tak begitu pedas. Pas di lidahku.

Setelah puas mencicipi makanan pembuka, makanan utama siap di atas meja. Bandeng bakarnya tak seperti yang kubayangkan. Aku membayangkan modelnya seperti gurami bakar di rumah makan sunda yaitu dibakar dengan bumbu kecap. Ini cuma bandeng tanpa duri dan dibakar biasa tanpa ada rasa. Ternyata supaya nikmat makannya mesti pake sambel kecap yang sudah disediakan. Sambelnya itu berisi cabe ulek, kecap manis dan kacang tumbuk. Jadi rasanya pedas dan manis.




Aku yang paling suka otak otak bandengnya. Beneran,ini otak otak bandeng terenak yang pernah kumakan. Isi bandengnya dikeluarin trus dibumbui dan dimasak lagi terus dibakar. Rasanya maknyus. Perpaduan manis, asin dan pedas. Anda harus mencoba otak-otak bandengnya jika berkunjung ke sini. Meski ada menu lain seperti bandeng bakar, bandeng goreng, bandeng rebus, bandeng dadar telur dan sebagainya. Harganya sama sekitar 37.500 per ekor.

Sedangkan untuk urap-urap dan sayur asamnya menurut biasa saja. Yang membedakan untuk sayur asamnya selain menggunakan krai juga memakai daun klentang. Sorry , aku tak begitu menyukainya. Selesai makan kami langsung minum es legen sepuasnya. Es legen ini memang minuman tradional khas Gresik. Kami memesan satu bumbung (tabung dari batang bambu). Jadi lebih puas dan murah jika diminum beramai-ramai. Yang jelas aku ga nolak jika ada yang ngajak kesini lagi. hihihihi  

Tidak ada komentar: