Selasa, Agustus 10, 2010

Bakmi Si Bisu


Hari ini pertama kali kita melaksanakan puasa Ramadhan 1431 H. Tentu semua udah tak sabar menunggu bedug Maghrib dan ingin segera berbuka puasa. Biasanya kalau bulan Ramadhan meski sudah buka puasa di rumah tetapi kalau habis pulang terawih masih suka jajan makanan lagi. Jika kita tinggal di Jogya maka tak bakal kesulitan mencari tempat makan di malam hari. Salah satu menu makanan yang kusuka beli di Jogya adalah mi goreng.

Saat main ke Jogya bulan lalu aku sempat makan mi di malam hari. Nama warungnya Bakmi Si Bisu. Awalnya aku agak heran kenapa namanya kok Bakmi Si Bisu. Tetapi setelah aku masuk ke warung kaki lima yang berada di kawasan jalan Bantul Jogyakarta (antara Pojok benteng kulon dengan pasar satwa Dongkelan) ini aku baru tahu alasan mengapa mereka memberi nama warungnya Bakmi Si Bisu. Salah satu karyawan dari warung ini memang memiliki kekurangan atau bisu (maaf). Walaupun begitu si bisu ini rajin membantu melayani pembeli. Dengan ramah dan menggunakan bahasa Isyarat ia menanyakan apa yang ingin kami minum. Kami memesan tape panas dan teh panas. Tetapi karena ia juga memiliki kurang pendengaran maka si pemilik warung membantu menterjemahkan pesanan kami dengan menggunakan bahasa isyarat.

Tak berselang lama ia sudah menyajikan minuman yang kami pesan. Melihat memotret minuman yang kami pesan. Ia langsung menyuruh kami menunggu dan mengambil teko. Rupanya ia ingin kami memotret minumannya secara lengkap. Uniknya baik wedang tape panas dan teh panas yang kami minum sama-sama menggunakan gula batu. Rasanya jelas manis. Tapi enak kok. Kemudian kami pun menunggu pesanan makanan disajikan. Kami duduk santai di bangku yang disediakan sambil ngobrol. Kulihat serombongan pembeli memasuki warung ini. Tetapi karena kursi sudah penuh maka mereka memilih duduk secara lesehan.

Setelah lama menunggu akhirnya makanan siap. Aku memesan mi goreng. Mi goreng yang dijual disini model Magelangan. Mi goreng yang disajikan berwarna kecoklatan. Kecapnya lumayan banyak. Jadi rasanya perpaduan manis dan asin. Mi yang diberikan bukan hanya mi kuning biasa saja tetapi campur bihun. Dimasak dengan irisan ayam dan telur. Dalam penyajiannya ditaburi bawang goreng dan seledri. Hm nikmat. Sedangkan untuk mi rebus (pesenan temanku) terlihat menarik. Kuahnya tampak mengepul. Warnanya agak kekuningan Dengan campuran mi dan bihun yang dimasak dengan menggunakan bumbu-bumbu yang tepat. Dimasak dengan menggunakan telur dan ayam. Disajikan dengan irisan tomat, seledri dan bawang goreng. Rasanya enak.

Sebenarnya selain mi dan nasi goreng, mereka juga menjual rica-rica ayam. Makanya mereka menggantungkan beberapa ekor ayam di dekat mereka memasak. Rica-rica ayam ini dimasak seperti krengsengan ayam dan lebih nikmat dimakan dengan nasi putih. Karena aku belum memesannya maka aku belum bisa ceritakan bagaimana rasa rica-rica ini. Sepertinya enak. Wah ngomongin makanan, jadi tak sabar nunggu buka..hihihi  

Tidak ada komentar: