Jumat, Agustus 13, 2010

Ayo Ngopi Ngopi




Kalau bulan puasa begini mata rasanya ngantuk melulu. Pinginnya tidur aja. Meski tidur itu ibadah tapi kalau jam kantor kan gak lucu kan.hehehe. Coba kalau bukan bulan puasa, begitu ngantuk bisa langsung minum kopi. Meski sebenarnya aku bukan penggemar kopi tapi sekali tempo aku mau juga diajak teman-temanku ngopi. Minggu lalu aku juga ngopi bareng teman-temanku di Jakarta. Rencananya sih mau makan malam di cafe dua nyonya milik Dana Iswara dan istrinya Andi Malarangeng tetapi akhirnya malah ngeloyor masuk cafe Bakoel Koffie yang ada di sebelahnya. Cafe ini lokasinya di kawasan Cikini Raya Jakarta Pusat. Tempatnya tak terlalu besar. Tetapi lumayan asyik buat nongkrong. Mereka sengaja memisahkan area buat perokok dan non perokok, jadi gak saling mengganggu.

Bakoel Koffie ini sudah berdiri sejak dulu kala. Sebenarnya yang di Cikini ini bukan tempat satu-satunya karena mereka sudah membuka cabang di beberapa tempat seperti di Bintaro dan Kebayoran. Kami tertarik mencoba masuk ke dalam cafe ini karena sepertinya tampak ramai. Kami pun duduk di kursi kayu yang tersedia. Modelnya jelas kuno. Seperti gaya cafe peninggalan jaman Belanda. Ada mini bar tempat membuat kopi dan etalase tempat kue-kue.

Sembari menunggu pesanan kami disiapkan aku mengamati sekeliling. Kulihat seorang bapak sedang asyik membaca koran sembari sesekali meminum kopi pesanannya. Di ruang lain tampak dua remaja sedang bahu membahu mengerjakan tugas di laptop sedangkan di depan mejanya tampak dua gelas es kopi dan roti bakar. Kulihat di dinding di pasang gambar-gambar pajangan etnik sedangkan lampunya juga agak kuno. Makanya aku langsung ingin memotretnya. Cuma sekali dua kali jepretan saja di dalam, sebab kemudian aku pun melangkah keluar cafe dan langsung memotretnya dari luar. Tapi tak berselang lama seorang pelayan cafe melangkah menemui kami. "Maaf tidak boleh mengambil gambar disini" katanya dengan galak. Ops "Maaf mbak, nggak tau," jawabku. Aku jadi membandingkan dengan cafe Kopi Tiam Oey milik Bondan Winarno. Sepertinya disana aku bebas bolak balik membidikkan kamera. Mungkin kebijakannya beda. Dan disini ingin terkesan lebih eksklusif. Wow sayang banget.

Tak berselanglama pesanan kami datang. Vocado fresh dan Ice Koffie Latte. Vocado fresh ini lebih mirip es kopi dicampur juice avocad dan es cream diatasnya. Bisa bayangin kan gimana rasanya. Sedangkan es koffie latte lebih mirip es kopi susu. Disini susunya lebih banyak. Tapi kalau langsung diminum rasanya jelas agak pahit. Sebab gulanya (gula encer) sengaja dipisahkan di dalam gelas tersendiri. Kita bisa menambahkan gulanya sesuai selera.

Kami menikmati kopi ini sembari menghabiskan macaroni schotel dan mozarella mushroom. Kalau macaroni schotelnya memang enak. Gurih seperti macaroni panggang khas Bogor itu. Sedangkan Mozarela mushroomnya aku tak begitu suka. Bagian isinya memang jamur dan mozarela tetapi roti bagian luarnya mirip kulit panada yang setengah matang. Lidah Jawaku kurang cocok mencobanya. Yang jelas harga makanan dan minuman ini tak murah. Sekelas starbuck. Tetapi buat penggemar kopi sepertinya memang tak ada salahnya mencoba. Mereka punya beragam menu kopi andalan seperti Coffe latte, Cappucino, dan sebagainya.    

Tidak ada komentar: