Rabu, Mei 29, 2013

Antara Twin Tower dan Bukit Bintang



Backpackeran Ke Kuala Lumpur (3)

Melanjutkan cerita kami jalan-jalan ke Kuala Lumpur. Sesampainya di Tune Hotel Kuala Lumpur, kami pun beristirat sebentar. Setelah mandi, kami bersiap-siap jalan-jalan. Agak kecewa saat kami lihat di luar hotel turun hujan. Tapi kami nekat menerobos hujan gerimis menuju stasiun monorail Medan Tuanku. Tujuan kami adalah Menara Twin tower. Lokasinya sebenarnya tak jauh. Hanya satu stasiun di depan Medan Tuanku. 

Kami turun di stasiun Bukit Nanas. Keluar stasiun kami ke kanan dan berjalan menyusuri jalan menuju Twin Tower. Kami berjalan di antara gerimis. Sempat berhenti sebentar untuk berfoto di depan tugu Pusat Pelancongan Malaysia dan berpose di depannya. Kemudian kami terus berjalan. Tak sampai 1 km kami sudah sampai di depan Twin Tower atau Menara Petronas Yang terkenal itu. Rasanya belum ke Kuala Lumpur kalau belum ke tempat ini. Disini sudah terkumpul banyak turis yang asyik mengabadikan kehadirannya di sini. 

Twin Tower atau Menara Kembar Petronas ini sempat jadi bangunan tertinggi di dunia dari tahun 1998 sampai tahun 2004. Terdiri dari 88 lantai dan 452 meter. Untuk menghubungkan kedua menara ini ada jembatan, skybridge yang berada di lantai 41 dan 42. Tempat ini biasanya jadi tempat tujuan turis. Tapi kami tak naik sampai kesana.

Setelah itu kami masuk ke dalam Mall Suriah KLCC. Mall Suriah KLCC ini termasuk salah satu tempat perbelanjaan tersibuk di Malasia. Kami masuk ke dalam mallnya, bukan berbelanja. Hanya foto-foto juga di dalam mallnya. Lumayan bagus dan bersih. Bahkan temanku si B, sempat minta foto didepan butik Isetan. Bukan stan horor tapi butik baju.hehehe. 

Dibelakang mall ada taman KLCC yang cantik. Selain ada tempat jogging trek, ada kolam air mancur simfonik. Juga ada taman bermainnya.  Disini orang-orang ramai berfoto. Kamipun tak mau kalah ikut foto-foto disini. Meski tak sampai jalan jauh, karena masih gerimis.


Keluar dari twin tower kami bingung mau kemana, akhirnya mengulang jalan semula menuju Bukit Nanas. Karena kehausan kami berhenti di halte dan beli minum. Sempat duduk-duduk sembari mengamati mobil yang lewat. Jalanan lumayan macet karena bertepatan jam pulang kantor. Hampir saja kami mencegat bus hiphop. Kukira gratis ternyata bayar. Batal deh.

Kami lalu kembali berjalan dan sempat mampir ke Kedai Coklat, Cocoa Boutiq yang terletak di samping kantor pusat informasi turis Kuala Lumpur. Didepan kedai coklat ada tempat yang asyik untuk foto, gambar beberapa buah dan bendera Malaysia. Kami pun mejeng berfoto disini. Tak enak hanya foto saja akhirnya kami pun masuk ke dalam kedai coklat ini. Disini dijual aneka coklat. Penjaganya menerangkan macam2 bahan baku coklat. Ups harganya mahal. Temanku B beli sekotak coklat durian untuk oleh-oleh. Boleh bayar pakai rupiah. Nantinya mereka akan kasih kembalian pakai uang ringgit Malaysia. Sayang tak boleh foto-foto di bagian dalam kedai ini.

Kami pun langsung menuju ke stasiun Bukit Nanas. Hari sudah menjelang malam ketika kami turun di stasiun monorail Bukit Bintang. Kami keluar ke kiri, kearah Sungai Wong Plasa. Disini aku sempat beli jam seharga 10 RM. Jam abal-abal kayak yang dijual di Pasar Baru Jakarta/Manggadua seharga 20 ribuan. Lumayan bisa dipakai selama di Malaysia. Kami keluar plasa itu ups, kami melewati tempat-tempat yang banyak menjajakan layanan pijat. Banyak cewek-cewek berdiri di depan ruko itu. Mereka berdandan menor dengan baju ketat Mengingatkanku pada kawasan dunia malam di Surabaya. Selain tempat pijat juga berdiri beberapa hotel dengan harga miring. Hm salah jalan ini. 

Lalu kami belok ke jalanan yang banyak penjual makanannya. Ramai sekali, kiri kanan dibuka tenda makan. Lampu dan lampion jadi penerang. Musik hangar binger. Ups ini jalan Alor. Seingatku dari info yang kubaca umumnya makanan non halal yang dijual disini. Chinese Food, Seafood, dan berbagai makanan tampak menarik. Tapi aku tak bisa makan. Aku sempat bingung mau makan apa. Kalaupun ada warung Melayu tempatnya kecil. Hingga akhirnya kami sampai di ujung jalan Alor. Ada sebuah warung dengan tulisan arab, penjualnya pakai jilbab. Aku minta berhenti disini. Namanya Bonser Corner. 

Bonser Corner ini menjual aneka makanan, mulai nasi goreng,bakmi goreng,kwetiau, seafood hingga nasi campur. Aku pilih kwetiau goreng sedang si B pilih nasi goreng. Hanya butuh waktu sebentar makanan pun siap dihidangkan. Rata-rata untuk makan dan minum kami mesti bayar sekitar 8 rm per orang. Soal rasa, standard. Tak apa asal kenyang. 

Baliknya kami mampir ke sebuah minimarket membeli kue dan minuman. Lalu kembali ke stasiun Bukit Bintang. Dari sana kami naik monorail lagi menuju stasiun medan tuanku. Dan dari stasiun medan tuanku kami turun dan berjalan kaki menuju hotel. Kami harus segera tidur karena besuk mesti jalan lagi.

Tidak ada komentar: