Backpackeran Ke Kuala Lumpur (3)
Melanjutkan cerita kami jalan-jalan ke Kuala Lumpur. Sesampainya di Tune Hotel Kuala Lumpur, kami pun
beristirat sebentar. Setelah mandi, kami bersiap-siap jalan-jalan. Agak kecewa
saat kami lihat di luar hotel turun hujan. Tapi kami nekat menerobos hujan
gerimis menuju stasiun monorail Medan Tuanku. Tujuan kami adalah Menara Twin
tower. Lokasinya sebenarnya tak jauh. Hanya satu stasiun di depan Medan Tuanku.
Kami turun di stasiun Bukit Nanas. Keluar stasiun kami ke kanan dan berjalan
menyusuri jalan menuju Twin
Tower. Kami berjalan di
antara gerimis. Sempat berhenti sebentar untuk berfoto di depan tugu Pusat
Pelancongan Malaysia
dan berpose di depannya. Kemudian kami terus berjalan. Tak sampai 1 km kami
sudah sampai di depan Twin
Tower atau Menara
Petronas Yang terkenal itu. Rasanya belum ke Kuala Lumpur kalau belum ke tempat ini.
Disini sudah terkumpul banyak turis yang asyik mengabadikan kehadirannya di
sini.
Twin Tower atau Menara Kembar Petronas ini sempat jadi bangunan tertinggi di dunia dari tahun 1998 sampai tahun 2004. Terdiri dari 88 lantai dan 452 meter. Untuk menghubungkan kedua menara ini ada jembatan, skybridge yang berada di lantai 41 dan 42. Tempat ini biasanya jadi tempat tujuan turis. Tapi kami tak naik sampai kesana.
Setelah itu kami masuk ke dalam Mall Suriah KLCC. Mall Suriah KLCC ini termasuk salah satu tempat perbelanjaan tersibuk di Malasia. Kami masuk ke
dalam mallnya, bukan berbelanja. Hanya foto-foto juga di dalam mallnya. Lumayan bagus dan bersih. Bahkan
temanku si B, sempat minta foto didepan butik Isetan. Bukan stan horor tapi
butik baju.hehehe.
Dibelakang mall ada taman KLCC yang cantik. Selain ada tempat jogging trek, ada kolam air mancur simfonik. Juga ada taman bermainnya. Disini orang-orang ramai
berfoto. Kamipun tak mau kalah ikut foto-foto disini. Meski tak sampai jalan
jauh, karena masih gerimis.
Keluar dari
twin tower kami bingung mau kemana, akhirnya mengulang jalan semula menuju
Bukit Nanas. Karena kehausan kami berhenti di halte dan beli minum.
Sempat duduk-duduk sembari mengamati mobil yang lewat. Jalanan lumayan macet
karena bertepatan jam pulang kantor. Hampir saja kami mencegat bus hiphop. Kukira gratis ternyata bayar. Batal deh.
Kami lalu kembali berjalan dan sempat mampir ke Kedai Coklat, Cocoa
Boutiq yang terletak di samping kantor pusat informasi turis Kuala Lumpur. Didepan kedai coklat ada tempat
yang asyik untuk foto, gambar beberapa buah dan bendera Malaysia. Kami
pun mejeng berfoto disini. Tak enak hanya foto saja akhirnya kami pun masuk ke
dalam kedai coklat ini. Disini dijual aneka coklat. Penjaganya menerangkan
macam2 bahan baku
coklat. Ups harganya mahal. Temanku B beli sekotak coklat durian untuk
oleh-oleh. Boleh bayar pakai rupiah. Nantinya mereka akan kasih kembalian pakai
uang ringgit Malaysia.
Sayang tak boleh foto-foto di bagian dalam kedai ini.
Kami pun langsung menuju ke stasiun Bukit Nanas. Hari sudah
menjelang malam ketika kami turun di stasiun monorail Bukit Bintang. Kami
keluar ke kiri, kearah Sungai Wong Plasa. Disini aku sempat beli jam seharga 10 RM. Jam abal-abal kayak yang
dijual di Pasar Baru Jakarta/Manggadua seharga 20 ribuan. Lumayan bisa dipakai
selama di Malaysia. Kami keluar plasa itu ups, kami melewati tempat-tempat yang
banyak menjajakan layanan pijat. Banyak cewek-cewek berdiri di depan ruko itu.
Mereka berdandan menor dengan baju ketat Mengingatkanku pada kawasan dunia
malam di Surabaya. Selain tempat pijat juga berdiri beberapa hotel dengan harga
miring. Hm salah jalan ini.
Lalu kami belok ke jalanan yang banyak penjual
makanannya. Ramai sekali, kiri kanan dibuka tenda makan. Lampu dan
lampion jadi penerang. Musik hangar binger. Ups ini jalan Alor. Seingatku dari
info yang kubaca umumnya makanan non halal yang dijual disini. Chinese Food,
Seafood, dan berbagai makanan tampak menarik. Tapi aku tak bisa makan. Aku
sempat bingung mau makan apa. Kalaupun ada warung Melayu tempatnya kecil.
Hingga akhirnya kami sampai di ujung jalan Alor. Ada sebuah warung dengan tulisan arab,
penjualnya pakai jilbab. Aku minta berhenti disini. Namanya Bonser Corner.
Bonser Corner ini menjual aneka makanan, mulai nasi goreng,bakmi goreng,kwetiau, seafood
hingga nasi campur. Aku pilih kwetiau goreng sedang si B pilih nasi goreng. Hanya
butuh waktu sebentar makanan pun siap dihidangkan. Rata-rata untuk makan dan
minum kami mesti bayar sekitar 8 rm per orang. Soal rasa, standard. Tak apa
asal kenyang.
Baliknya kami mampir ke sebuah minimarket membeli kue dan
minuman. Lalu kembali ke stasiun Bukit Bintang. Dari sana
kami naik monorail lagi menuju stasiun medan
tuanku. Dan dari stasiun medan
tuanku kami turun dan berjalan kaki menuju hotel. Kami harus segera tidur
karena besuk mesti jalan lagi.