Belakangan ini memang aku sibuk sekali sehingga sampai lupa membuka blogku. Kini mumpung sedang luang kugeber semua cerita-cerita ku kuliner ke berbagai kota yang belum sempat kubagi ke teman-teman semua. Moga bermanfaat untuk panduan kawan-kawan jika wisata kuliner ke beberapa kota ini. Saat ini aku mau menulis mengenai salah satu kota di ujung timur Jawa Timur. Namanya Situbondo. Kebetulan beberapa saudaraku tinggal di kota ini jadi kami sering mendapat undangan arisan keluarga ke Situbondo. Beberapa waktu yang lalu kami sempat berkunjung ke Situbondo lagi. Meski cuma semalam tapi kami sempat mengunjungi beberapa tempat makan.
Salah satu tempat yang kami kunjungi yaitu warung pecel kanigoro. Kami memilih sarapan di tempat ini karena dengar-dengar paling terkenal di Situbondo. Penjualnya asli orang Madiun dan sudah membuka warung pecel madiun di jalan Cempaka Situbondo sejak bertahun-tahun yang lalu.. Jadi pasti beneran mirip pecel madiun. Tempatnya juga lumayan bersih dan luas. Waktu aku dan kakakku mampir ke tempat ini tampak ramai dikunjungi pengunjung.
Kami pun langsung memesan nasi pecel. Lauknya bermacam-macam, mulai tempe tahu, telur goreng, ayam goreng, paru goreng dan lain-lain. Semua bisa memesan sesuai selera. Biasanya dalam satu porsi nasi pecel madiun ini sudah disajikan nasi dengan aneka sayur (taoge, kacang panjang, kangkung rebus) diguyur sambal pecel dengan lauk rempeyek dan tempe goreng dan dadar jagung serta diberi lalapan kemangi dan lamtoro.. Jika ingin tambah lauk baru meminta lagi. Kemarin kami memilih lauk paru goreng.
Rasa pecel madiun versi kota Situbondo ini lumayan enak. Manis, asin dan pedasnya pas di lidah. Rempeyeknya juga gurih, kriuk kriuk. Dimakan dengan lauk paru tambah mantaplah. Jika tak suka pecel, Anda bisa memesan nasi rawon. Karena di warung ini juga menyediakan nasi rawon. Rawonnya juga tak kalah lezatnya. Dagingnya empuk, kuah rawonnya pas dan disajikan dengan sambal plus krupuk udang. pasti enak. Silakan coba jika Anda melintas dari arah Surabaya ke Bali dan lewat Situbondo.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar