Senin, Februari 22, 2010
Tour Jakarta - Bogor
Hampir tiap bulan aku tugas ke Jakarta tetapi karena kesibukan sulit sekali bisa piknik. Maklum di hari Minggu biasanya aku malah kerja padahal saat seperti itulah teman-temanku baru bisa menemaniku jalan-jalan. Olehkarena itu piknik di Jakarta jauh dari bayangan. Makanya saat awal Februari kakakku menjadi kordinator piknik kantornya ke beberapa tempat wisata di Jakarta dan Bogor, aku langsung minta ikut. Kebetulan saat itu ada jeda waktu luang sesudah tugasku dari Semarang dan sebelum memulai pekerjaan selanjutnya ke Tangerang. Acara tour dimulai pada hari Kamis (4/2) dimana sesudah rombongan turun dari kereta api Sembrani sudah ditunggu armada bis Bigbird menuju masjid Istiqal. Para peserta diijinkan mandi di kamar mandi yang disediakan. Aku baru tahu ternyata kamar mandinya cukup banyak, bersih dan airnya melimpah juga. Kami pun berkesempatan sholat Dhuha di masjid yang sangat megah ini. Sesudahnya perjalanan dilanjutkan menuju Monas. Peserta bisa naik ke atas tugu Monas untuk melihat pemandangan Jakarta dari atas. Tetapi meski sudah sering ke Monas, aku belum pernah naik ke atas. Kemarin pun aku memilih duduk duduk dibandingkan antri. Hehehe kacau. Kemudian kami pun melanjutkan perjalanan ke Dufan. Sebenarnya kami mendapat kesempatan lama untuk mencoba berbagai wahana tapi karena tiba-tiba aku ditelpon relasi dan diminta urusi pekerjaan di Bekasi maka aku cuma sempat menikmati 5 wahana saja yaitu bianglala, untang anting, film 3 demensi, halilintar dan arung jeram. Walaupun begitu aku sudah merasa puas deh bisa berteriak-teriak saat naik berbagai permainan seperti reuni, mengingat sudah 14 tahun aku belum pernah main kesini lagi. Keesokan harinya (5/2) kami berangkat menuju Kebun Raya Bogor. Kebun Raya yang terletak di Baranangsiang ini memang tempat wisata yang indah, memiliki aneka pohon yang jumlahnya banyak sekali, ada berbagai taman yang indah serta kolam teratai. Aku cuma berjalan memutar sebagian kebun saja. Sempat melihat bunga bangkai yang jadi kebanggaan Kebun Raya Bogor. Sayangnya sedang layu atau tidak mekar. Tapi tak apa yang penting menyenangkan. Kemudian kami berpindah ke Taman Buah Mekarsari. Kami berkeliling dengan menggunakan kereta. Seorang pemandu wisata menjadi guide selama berkeliling melihat berbagai kebun buah-buahan seperti Durian, Rambutan, Mangga, Sawo, Melon dan sebagainya. Kemudian kami berhenti di danau. Selain ada arena permainan outbound di sekitar danau, kami juga bisa duduk-duduk di tepi danau sembari melepas lelah. Kalau aku memilih naik perahu naga berkeliling danau. Rasanya menyenangkan sekali naik perahu itu. Badan dan pikiran bisa rileks. Terapi hilangkan stres nih. Sebelum pulang, kami bisa membeli oleh-oleh berbagai buah, manisan ataupun cinderamata yang banyak dijual di toko oleh-oleh yang ada disana. Acara berikutnya adalah mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Bis langsung masuk dan mengelilingi TMII sehingga bisa melihat anjungan dari berbagai propinsi yang ada di Indonesia. Sesudah bis berhenti di tempat parkir, peserta bebas berjalan-jalan. Kebanyakan memilih naik skylift atau gondola berkeliling TMII. Selain itu ada yang memilih naik kereta keliling, atau menonton film di Teater Keongmas. Usai dari TMII, peserta diberi kesempatan berbelanja di ITC Cempaka Mas. Para peserta tour dari Surabaya ini langsung semangat karena bisa membeli berbagai baju, tas dan lain-lain dengan harga miring. Sesudah lelah berbelanja semua pun pulang dengan hati senang. Sebenarnya hari Sabtunya rombongan melanjutkan perjalanan ke Bandung. Tapi karena aku mesti meliput pameran di Tangerang terpaksa tidak bisa melanjutkan tour ini. Tak apa, dua hari ikut tour tersebut sudah menyenangkan. Jarang-jarangkan bisa ikut tour gratis.hehehe
Selasa, Februari 16, 2010
Nasi Pindang Kudus
Menyambung tulisan perihal makanan Semarangan, sekalian aja aku nulis soal Nasi Pindang Kudus. Sebenarnya nasi pindang merupakan makanan khas Kudus tetapi di Semarang juga banyak yang berjualan makanan ini. Masih berada di jalan Gajah Mada Semarang juga ada sebuah warung yang menjual Nasi Pindang Kudus. Nama warungnya Nasi Pindang Kudus Tanah Mas. Ngomongin nasi pindang jangan Anda bayangkan nasi dengan ikan pindang lho. Sebab tak ada hubungannya sama sekali dengan ikan pindang yang biasa dimasak sarden atau nasi kucing itu. Pindang Kudus merupakan salah satu masakan yang hampir mirip rawon. Jadi berbahan dasar daging sapi dimasak rawon tetapi menggunakan santan. Hampir mirip dengan sayur brongkos tetapi tidak menggunakan cabe. Jika Anda memesan nasio pindang kudus di warung nasi pindang kudus Tanah Mas ini maka mereka akan menyajikan dalam piring dengan alas daun pisang. Kuahnya berwarna hitam keabuan. Isinya nasi, kuah, beberapa potong daging dan daun so/belinjo. Rasa kuahnya agak manis. Bila suka pedas, tinggal menambah sambel cabe rawit yang dicairkan dengan air yang sudah tersedia di meja. Biasanya pembeli bisa memesan pula tambahan lauk yaitu jerohan, paru, babat, iso dan lain-lain yang dimasak seperti bacem dan rasanya manis. Mereka juga menjual aneka lauk seperti perkedel, tempe goreng dan krupuk. Jika Anda tak begitu suka nasi pindang kudus, Anda bisa memesan soto daging yang juga mereka jual.
Ayam Goreng Lombok Idjo
Mengetahui aku sering bertugas ke Semarang, salah seorang sahabatku semasa kecil, Dchie menyarankan aku untuk mencoba makan di Rumah Makan Ayam Goreng Lombok Idjo. " Maknyus" begitu promosinya. Makanya saat kembali bertugas ke Semarang (31/1) lalu kusempatkan diri mampir ke Rumah Makan Ayam Goreng Lombok Idjo ini. Karena sebelumnya aku sudah pernah lewat jadi aku sudah tahu lokasinya yang berada di jalan Gajah Mada Semarang atau berdekatan dengan kawasan Simpang Lima Semarang. Begitu aku masuk ke rumah makan ini ternyata banyak pengunjung yang juga sedang makan di sana. Salah satu pelayannya langsung mencarikan aku tempat duduk dan memberiku daftar menu. Cukup banyak menu yang ditawarkan seperti paha/dada ayam goreng/bakar, ati ampela goreng, kepala goreng, empal penyet sambal terasi,tahu/tempe sambal terasi/bawang/ijo, sop, sayur asem, sayur bening, balado terong, dan pete goreng. Sedangkan beragam minuman yang dijual di tempat ini yaitu soda soemringah, es kelapa muda, es kejer, es sedjoek, es tipis, wedang tomat, djoes djeruk, djoes semangka dan sebagainya. Aku bertanya pada pelayan rumah makan ini apa menu yang biasa banyak dipesan. "Ayam goreng lombok idjo" jawabnya. Makanya aku pesan paha ayam dengan sambal lombok idjo, nasi setengah dan es tipis. Aku hanya perlu menunggu sebentar karena mereka langsung menyajikan makanan pesananku. Kuperhatikan mereka menyajikan ayamnya dalam wadah anyaman sehingga kelihatan unik. Ayam gorengnya lumayan besar dengan bumbu kremes yang lumayan banyak. Saat aku mulai memakannya ternyata rasa ayam gorengnya uenak, empuk banget. Apalagi dimakan dengan menggunakan nasi dan kremes yang gurih tambah lezat lagi. Kremesnya memang tak sekering kremes ayam goreng di tempat lain tapi uenak juga. Lalapannya beda bukan kubis tetapi daun ketela pohon. Anehnya tak sepahit seperti daun ketela pohon di rumah makan padang. Yang lebih istimewa lagi sambal idjonya. Top markotop. Mirip sambal idjo khas padang tapi lebih pas di lidahku. Asin dan pedasnya menggoyang lidah deh. Selanjutnya kuminum es tipis. Es tipis itu adalah perpaduan es, parutan ketimun dan air jeruk nipis. Rasanya manis, asam dan menyegarkan. Saat pelayan rumah makan mendekatiku dan bertanya apakah cocok dengan menu yang mereka hidangkan, aku langsung jawab "Uenak semua mbak." Sepertinya ayam goreng lombok idjo ini sayang jika dilewatkan bila ke Semarang lagi deh. Apalagi hargaya murah banget. Sepotong ayam hanya seharga 7 ribu perak. Jadi makan nasi, paha ayam goreng lombok idjo plus segelas es jeruk nipis hanya 16 ribu perak. Murah kan untuk ukuran rumah makan sebesar itu. Silakan mampir kesana jika Anda ke Semarang deh.
Jejamuran
Sebelum nulis artikel ini aku mau ngucapin terimakasih buat salah satu sahabatku, mbak Cay dan keluarganya yang selalu mengijinkan aku menginap di rumahnya bila sedang bertugas di Jogya. Di sela-sela kesibukanku di Jogya kemarin (2/2), aku diajak mbak Cay dan keluarganya jalan-jalan ke resto Jejamuran. Resto ini lokasinya lumayan jauh dari kota Jogyakarta yaitu di Niron Pandowoharjo Sleman atau dekat kawasan Beran Sleman. Meski berada di tengah pedesaan tetapi restonya lumayan modern sebab menggunakan bangunan cukup megah dengan kursi dan meja yang lumayan banyak. Selain ruangan indoor mereka juga menyediakan beberapa kursi dan meja di luar ruangan dengan lampu yang agak temaram di malam hari. Cocok buat yang lagi pacaran.hehehe. Selain itu di bagian belakang resto digunakan untuk tempat budidaya aneka jamur. Jadi pengunjung bisa melihat secara langsung media tumbuh bermacam jenis jamur seperti jamur kuping, jamur tiram, jamur shitake dan lain-lain.. Keunikan dari resto jejamuran ini adalah menyediakan berbagai menu dengan bahan dasar jamur. Seperti sate jamur, tongseng jamur, pepes shitake, rendang jamur, jamur goreng tepung,telur dadar shitake, jamur bakar pedas, jamur goreng penyet, sop jamur, dan lumpia jamur. Saat singgah di resto ini kemarin, kami sengaja memesan beberapa macam menu yaitu sate jamur, telur dadar shitake, pepes jamur, jamur goreng tepung dan sop jamur. Telur Dadar Shiteke merupakan potongan telur dadar yang dimasak dengan jamur shitake dengan bumbu bawang bombay, daun bawang dan cabai. Rasanya enak tapi puedes banget. Pepes jamur yaitu pepes dengan bahan dasar jamur shitake atau hioko dengan bumbu seperti bumbu pepes umumnya (sepertinya menggunakan antara lain cabe, kemiri, dan bawang putih). Rasanya lumayan enak, tak terlalu asin atau pedas. Jamur goreng tepung yaitu jamur yang digoreng garing dengan balutan tepung yang gurih dan renyah. Rasanya yummy deh. Untuk sop jamurnya yang terdiri dari beraneka macam jamur dengan kuah bening. Sayangnya kemarin kuahnya kurang panas dan agak asin. Menu yang paling lezat menurutku adalah sate jamur. Sate jamur ini seperti sate tradisional pada umumnya dengan bahan jamur tiram dengan bumbu kacang dang sambal kecap. Pokoke paling maknyus dan wajib Anda coba bila mampir di Jejamuran resto ini. Harga makanannya bervariasi mulai 6 ribu hingga 8 ribu permenu. Tak mahal kan. Sedangkan untuk minuman resto jejamuran ini menyajikan es teh, mint tea, lime tea, honey lime tea, kopi, carica tea,dan lain-lain. Mereka juga menjual minuman tradisional seperti beras kencur, kunyit asam, geronimo dan wedang jejamuran. Buat yang tidak doyan minum jamu kusarankan jangan sekali-kali memesan wedang jejamuran. Sebab wedang jejamuran ini ternyata merupakan campuran madu, jamur lingzhi dan rempah-rempah yang diseduh dalam air panas. Rasanya pahit banget. Tak percaya, boleh mencoba sendiri.
Senin, Februari 15, 2010
Warung Sederhana
Buatku Kediri memang tempat paling menyenangkan untuk refreshing. Setelah sibuk berminggu-minggu bekerja ke beberapa kota, sepertinya melepas lelah di Kediri merupakan alternatif terbagus. Kemarin pun aku baru berlibur lagi di Kediri setelah dua minggu putar-putar. Selain memang sudah kangen dengan mamaku tentunya kangen pula dengan makanan enak khas Kediri. Kebetulan ada salah satu warung nasi di kawasan Pasar Pahing Kediri yang jadi langganan keluargaku sejak aku kecil. Penjualnya namanya Bu Noto. Dulu lokasi warungnya berada di jalan Cendana samping Pasar Pahing Kediri. Tetapi sesudah ada renovasi pasar, kini lokasinya tepat di ujung barat pasar Pahing jadi masuk jalan Cendana dan HOS Cokroaminoto. Gampang mencarinya, menggunakan spanduk kuning bertuliskan Warung Sederhana. Ketika aku mengunjungi warung ini beberapa waktu yang lalu, Bu Noto langsung menyapa dan menanyakan kabar ibuku saat aku memasuki warungnya. Perempuan yang sudah cukup tua dan selalu mengenakan kebaya ini memang mengenal baik mamaku. Maklum anak dan cucunya ada yang jadi murid mamaku. Aku langsung tertarik melihat makanan yang tersedia di mejanya. Bu Noto khusus menjual nasi campur. Isinya gudeg, bumbu bali ayam, dan sambal goreng kering tempe. Gudegnya tak seperti gudeg jogya, rasanya tidak manis. Bumbu bali ayamnya terdiri dari berbagai bagaian tubuh ayam seperti dada, paha, sayap, kepala dan lain-laian. Pembeli bisa memilih sesudai selera. Sambal goreng kering tempenya manis dan pedas. Selain itu ada juga urap dengan berbagai sayuran dan bumbu kepala parut. Pokoknya makan nasi campur bikinan Bu Noto haujek deh.Bu Noto juga menjual lauk tambahan seperti tahu/tempe bacem dan telur dadar goreng. Sedangkan lauk favoritku di sini adalah garang asem yang dibungkus daun pisang. Isinya adalah potongan tulang ayam dan usus ayam. Dimasak dengan santan cair, tomat dan bumbu-bumbu. Rasanya suedep dan pedas. Harganya juga tak mahal. Umumnya pembeli nasi campur bu Noto ini untuk dibawa pulang. Langganannya banyak sekali makanya jika tak ingin kehabisan mesti buru-buru ke warung ini. Sebab warung yang buka pukul 4 sore ini kadang sudah tutup pada jam 8-9 malam. Bila Anda berkunjung ke Kediri silakan coba nasi campur Bu Noto.
Minggu, Februari 14, 2010
Soto Kwali
Ngomongin makanan enak memang di Solo sepertinya tak pernah ada habisnya. Kali ini aku sengaja ingin berbagi cerita mengenai Soto Kwali yang juga merupakan salah satu makanan khas kota Batik ini. Di Solo cukup banyak warung Soto Kwali yang cukup populer seperti di Ledokan Kartasura, Widuran, Pasar Triwindu dan sebagainya. Tetapi aku lebih sering membeli soto kwali di warung Soto Kwali Pak Hardjo. Alasanku memilih tempat ini sebenarnya simpel saja karena lokasinya strategis yaitu jalan Monginsidi/tepat di sebrang pintu masuk stasiun Balapan Solo. Biasanya aku menyempatkan mampir di warung ini bila kebetulan baru turun atau hendak naik kereta api di Stasiun Balapan. Warungnya tak terlalu besar, dan terbuka. Hanya ditutupi keber/spanduk bertuliskan Soto Kwali Pak Hardjo. Ada dua meja panjang dan beberapa kursi yang disediakan untuk pembeli. Sedangkan mereka menyiapkan sotonya dalam gerobak dorong. Saat aku kembali mampir di warung Soto pak Hardjo (2/2) lalu, aku langsung memilih duduk di dekat penjualnya. Aku memesan soto tanpa nasi. Tak berselang lama, mereka menyajikan soto panas kepadaku. Soto ini berbeda dari tempat lain karena isinya benar-benar hanya daging sapi yang diiris tipis. Dalam kuahnya diisi kecambah, rajangan seledri dan bawang goreng. Warna kuahnya bening agak kekuningan. Menurutku rasanya kurang asin. Tapi tak perlu kuatir karena sudah tersedia garam di meja yang bisa kita tambahkan bila kita membutuhkannya. Aku mulai memakan soto ini dengan pelan-pelan karena kuahnya panas dan agak pedas karena aku menambah sambal yang agak banyak. Sambalnya terbuat dari cabe rawit yang dihaluskan dan diencerkan dengan air. Sengaja kuambil lauk tempe goreng kering sebagai teman makan soto. Hm nikmat deh rasanya. Sebenarnya selain tempe goreng kita bisa menambah berbagai lauk lain seperti sate ayam/rempelo ati, sosis, gelantin dan tahu goreng. Biar lebih nikmat kita bisa ambil kerupuk juga. Semangkuk soto ini hanya dihargai sebesar 5000 perak. Tak mahal kan. Sebagai penutup minum teh panas yang manis. Hm tambah lezat.
Lesehan Kali Code
Alhamdulillah hari ini aku mulai ngantor lagi setelah hampir dua minggu jalan-jalan dari kota ke kota. Banyak cerita dan pengalaman yang bisa jadi bahan cerita di blog kluyuran ini. Menuruti keinginan mbak Josi, salah satu kakak seniorku di SMP dan SMA yang ingin aku berbagi cerita seputar tempat makan di Jogya maka kali ini aku akan menulis mengenai lesehan kali Code. Dua minggu lalu (1/2) sehabis nonton pameran buku di Balai Mandala jl. Solo Jogya aku diajak sobatku mampir ke salah satu tempat nongkrong di Jogya. Sebetulnya ini sudah kedua kalinya aku datang ke tempat yang akrab disebut Lesehan Kali Code. Lokasinya di jalan I Nyoman Oka atau kawasan Kota Baru Jogyakarta. Tempat ini sangat unik sebab bila Anda melewati sepanjang jalan I Nyoman Oka ini bakal melihat deretan penjual makanan/minuman angkringan yang berada tepat di pinggir kali Code. Penjual makanan ini legal alias sudah diberi ijin oleh Pemkot Jogya jadi kita bisa aman duduk dan makan minum di sana. Bila tak hujan pengunjungnya selalu banyak dan sering didominasi mahasiswa dari berbagai penjuru Jogya. Sembari duduk di atas tikar pengunjung bisa melihat kebawah sungai yang cukup dalam. Ngeri juga sebab bila sampai jatuh. Tapi menyenangkan. Selain tepat di pinggir sungai, pengunjung sering menggelar tikar di taman pembatas jalan dan emperan sebrang jalan. Jadi penjualnya mesti menyebrang jalan demi menyajikan makanan dan minuman yang dipesan. Beragam jenis makanan yang disajikan seperti jagung bakar, pisang bakar, roti bakar, tape bakar, kentang goreng, indomi telur rebus, dan beragam nasi bungkus. Minumannya selain kopi jos yang jadi ciri khas Jogya, juga teh poci, tape panas, es teh, es jeruk dan sebagainya. Harganya jelas masih murah dari 1500 hingga 10000 rupiah. Siapkan uang receh sebab banyak pengamen dan pengemis yang sering datang. Kemarin itu aku sengaja memesan indomi rebus dan tape panas. Rasanya nikmat makan indomi panas yang dicampur telur dan sayur plus saos sambal. Sesudah kenyang langsung menyeruput tape hijau panas yang rasanya manis asam. Tambak uenak deh dan bikin hangat badan. Bila Anda berkunjung ke Jogya bisa coba mampir kesini deh dan rasakan sensasinya. Biasanya lesehan Kali Code ini buka dari sore hingga larut malam. Bahkan jika malam minggu bisa hingga menjelang pagi.
Senin, Februari 08, 2010
Super Puding
Selama aku tugas luarkota jarang turun hujan. Alhamdulillah. Jadi aku mesti bersyukur meski harus berpanas-panasan di jalan. Jadinya pingin minum es melulu. Padahal seharusnya aku mesti kurangin minum es tapi rasanya belum sanggup deh. Bila cuaca panas begini aku jadi ingat Jogya. Sebab di Jogya ada sebuah warung es yang cukup ngetop. Namanya Super Puding. Sebenarnya warung ini utamanya menjual aneka puding. Ada puding coklat, kepala muda, tape ketan, durian, vanila, nangka dan sebagainya. Rasanya uenak semua. Satu loyangnya harganya 22 ribu. Tapi kita boleh membeli separo loyang dengan harga 11 ribu rupiah. Puding ini enak dimakan jika dalam kondisi dingin. Makanya sebaiknya jikabeli langsung masukkan dalam lemari pendingin. Awet bisa sampai 3 hari. Cocok buat oleh-oleh. Selain puding. Warung Super Puding yang berada di kawasan Sagan atau jl. Profesor Dr. Herman Yohanes Jogyakarta ini juga menjual bakso, aneka macam kue dan berbagai jenis es. Ada es campur, es buah, es kacang merah, es koktail puding dan sebagainya. Dengan menggunakan sirupnya beraneka ragam rasanya. Manis dan sedikit asam tapi tak bikin batuk. Dengan es batu pasrah yang banyak jadi tambah uenak.Cocok diminum jika cuaca panas sebab menyegarkan. Harga semangkuknya juga tak terlalu mahal sekitar 4000-5000 perak. Makanya banyak mahasiswa yang suka mampir ke tempat ini. Boleh Anda coba jika keluyuran ke Jogya deh.
Bakso Pawirorejo
Tak terasa sudah hampir dua minggu aku travelling (Semarang, Jogya, Solo, Jakarta, Bogor). Nanti malam aku baru bisa pulang dari Jakarta tapi itupun juga mesti balik ke Jogya dahulu untuk mengambil sebagian barangku yang tertinggal di sana sembari memenuhi janji wawancara dengan relasi di Sleman. Meski rasanya capek tapi senang juga bisa keliling dari kota ke kota sembari menikmati wisata kuliner makanan khas kota masing-masing. Saat seminggu lalu ke Solo, aku menyempatkan diri bernostalgia makan bakso Pawirorejo. Aku ingat dulu jaman kuliah aku sering makan bakso ini bersama sobat-sobatku. Bahkan tempat ini sering jadi tempat syukuran teman-teman kuliahku bila abis ujian seminar. Makanya senang baget saat bisa kembali datang kesini. Dulu kami biasa menyebutnya bakso Klewer. Karena dulu pusatnya di pasar Klewer. Tak terlalu ada perubahan yang mencolok saat aku memasuki warung bakso Pawirorejo yang berada di kawasan Suryopranoto Solo. Aku sengaja memesan semangkuk bakso campur dan segelas es degan/kelapa muda. Pelayan berseragam kaos merah langsung menyiapkan menu pesananku. Saat aku mulai makan warung masih agak sepi tapi belakangan mulai banyak pengunjung berpakaian dinas memasuki warung itu. maklum memang bertepatan dengan jam makan siap. Kuamati sekitar, dimeja tersedia beraneka kerupuk dan piring berisi sosis solo. Kulihat di dinding ada beberapa tulisan. Awalnya aku tak begitu mengamati tapi kelamaan kuperhatikan dengan seksama. ternyata tulisannyaDilarang membawa makanan/minuman haram (babi,anjing). Ha? lucu amat. Kalau tulisannya cuma dilarang membawa makanan/minuman dari luar aku sudah biasa baca di resto atauwarung lainnya.tetapi dilarang membawa makanan haram seperti babi dan anjing baru pertama kali ini aku baca. Mungkin karena di Solo terlalu banyakberedar menu olahan dengan bahan dasar babi dan anjing sehingga kadang pengunjung juga memakannya di warungini sembari menikmati baksonya.hehehe, Solo memang beda. Tapi unik. Selanjutnya aku mulai menikmati semangkuk bakso yang sudah dihidangkan. masih sama seperti dulu. Mereka menyajikan pentol bakso dengan tahu bakso, gorengan serta babat dan urat. Baksonya berukuran sedang, cuma dua biji jadi tak terlalu nek dan rasanya enak. Lebih nikmat lagi bakso gorengnya sebab isinya potongan daging yang dibumbui tepat sehingga terasa menggoyang lidah. Tahu baksonya menggunakan tahu putih, rasanya mantap deh. Dalam kuahnya diberi mi dan sawi. rasa kuahnya tak terlalu asin jadi terasa lezat. Jika suka bisa memesan lontong atau nasi. Pokoke maknyus deh. Es degannnya disajikan dengan sirup merah yang manis plus kelapa mudayang benar-benar muda ditambah air kelapa muda dan es batu yang banyak jadi terasa menyegarkan. Bakso dan es degan ini perpaduan yang tepat deh, bikin kenyang dan puas. Semangkuk bakso ternyata harganya masih 7500 perak sedangkan es kelapa mudanya 3000 perak. Murah meriahkan. Kini mereka sudah membuka cabang di jalan Adi Sucipto Solo, jadi Anda bisa membeli di tempat yang sesuai dengan keinginan. Selamat mencoba deh.
Langganan:
Postingan (Atom)