Rabu, Agustus 20, 2014

Dari Chowrasta Market Ke Lorong Burma

Ketika masa pemilu kemarin saya jadi ingat suasana pemilu di Malaysia. Saya sedang berada di Penang saat pemungutan suara di Malaysia tahun lalu. Sebelumnya di berbagai kota di Malaysia dipasang banyak bendera dan spanduk bergambar dan bertuliskan dukungan pada beberapa partai. Hampir di setiap tempat wisata banyak berkibar spanduk dan bendera partai. Satu dua hari sebelum pemilu, di banyak tempat digelar kampanye di ruang terbuka/lapangan seperti pasar malam dan rumah makan. Yang hadir bakal mendapat makan gratis.


Di saat orang-orang Malaysia menggunakan hak suaranya saya malah berjalan-jalan ke Chowrasta Market Penang. Salah satu pasar tradisional yang berdiri sejak pertengahan abad 19. Dulunya orang Tamil yang banyak di sini tapi kini yang berjualan disini kebanyakan orang China. Makanan yang dijualpun kebanyakan mengandung babi. Seperti bubur, kwetiau dan sebagainya. Jadi mesti bertanya sebelum membeli.
Dari Chowrasta market kami naik bis menuju lorong burma.di jalan ini ada 2 bangunan wat yang merupakan tempat beribadah umat Budha yang letaknya berhadapan bernama Dhamikamarama Burmese Temple danWat ChayamangkaramanThai Buddist Temple. Bangunan bagus dan banyak dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.

Saat asyik berfoto ada seorang laki-laki yang menanyakan asal kami. Kami bilang dari Indonesia/Jakarta. Lalu entah dia bicara apa lagi. Kami sempat punya pikiran buruk sehingga kami bergegas berjalan menjauhinya. Orang itu tetap berteriak sembari bilang "baju-baju:". Kami makin takut dan sembari berlari ke jalan raya dan balik ke hotel. Kemudian kami berangkat ke Komtar dan bersiap balik ke Kuala Lumpur. Saat menunggu bus menuju Kuala Lumpur saya kebingungan mencari jaket saya. semula saya pikir ketinggalan di hotel tapi setelah diingat saat di lorong burma saya masih membawa jaket. Hingga kami baru tersadar ternyata orang tadi berteriak memanggil kami karena jaket saya jatuh. Menyesal berburuk sangka.

Tidak ada komentar: