Musim panas kali ini memang sangat panjang. Apalagi di Surabaya. Kami sering iri bila mendengar kota-kota lain sudah diguyur hujan. Sedangkan mendung pun seakan masih enggan muncul di Surabaya. Bisa dibayangkan seperti apa panasnya Surabaya. Udah panas, gerah pula. Makanya jika tak penting-penting amat, orang ogah keluar rumah atau kantor. Semua berdoa agar listrik tak padam supaya bisa menikmati hawa dingin dari AC atau kipas angin.
Jika sudah musim panas begini, kami selalu ingin minum es melulu. Tak peduli mau es teh, es campur, es degan, es juice. Semua tak bakal ditolak. Coba saat ini aku sedang berada di Jogya pasti bisa mencoba salah satu menu es favoritku yaitu rujak es cream. Di Jogya menu rujak es cream sudah cukup populer. Di beberapa tempat sudah banyak yang menjual menu minuman ini.
Salah satu penjual rujak es cream yang jadi rujukan banyak orang di Jogyakarta adalah yang berada di alun alun Pakualaman Jogyakarta. Di pinggir alun-alun Pakualaman Jogya memang berderet penjual makanan dan minuman. Di pojok utara ada warung "Rujak Es Cream Pak Sony". Kita bisa minum di kursi dan meja yang sudah disediakan di sana. Bila lapar tinggal pesan bakso atau gado-gado pada pedangan lainnya sebagai pelengkap minum rujak es cream.
Rujak es cream merupakan perpaduan rujak dan ice cream. Ice creamnya adalah ice cream tradisional yang lebih mirip es puter yang suka dijajakan di kota-kota kecil. Rujaknya merupakan rujak buah yang diserut dan diberi bumbu gula jawa. Bisa disajikan pedas atau tidak pedas sesuai selera. Nantinya saat penataan dalam mangkuk, rujak serutnya ditaruh dibawah, ice creamnya ditaruh diatas. Rasanya mantap. Manis, asam , pedas dan segar. Benar-benar bikin ketagihan. Harganya juga masih murah. Beberapa bulan lalu seporsi rujak ice cream masih seharga sekitar 3000 perak. Entah sekarang sudah naik atau belum. Tapi yang pasti layak dicoba jika Anda ke Jogya.
Tapi kini sudah mulai ada penjual rujak es cream di kota-kota lain. Aku udah pernah melihat ada penjual rujak ice cream di sekitar kawasan Gayungsari/dekat Masjid Agung Surabaya. Selain itu bagi warga sekitar Kediri yang ingin mencobanya bisa membeli rujak ice cream di jalan HOS Cokroaminoto Kediri (timur pasar Pahing/depan ponpes LDII). Ayo siap-siap membelinya.
Jumat, Oktober 21, 2011
Soto Kadipiro
Rasanya sudah lama banget blog kluyuranku ga kutengokin. Maaf ya teman-teman, bukan karena aku ga pernah jalan-jalan tapi kesibukan buatku tak sempat nulis di blog ini. Pulang luarkota langsung ngerjain tugas seabreg. Makanya jadi terlupakan deh blognya. Hehehe. Moga sesudah ini aku bisa atur waktu sehingga aku juga bisa sharing tempat-tempat wisata kuliner yang udah kukunjungi.
Beberapa hari yang lalu semua mata orang tertuju pada Jogyakarta. Royal Wedding Kraton Jogya memang buat semua orang terpukau dan senang. Apalagi wajah anggota keraton yang baru, mas Ubai, wow gantengnya. Pas mendampingi mbak Reni, putri bungsu Sultan. Sayangnya aku yang biasa mondar mandir ke Jogya pas peristiwa akbar itu malah ga di Jogya. Gagal deh melihat even besar ini. hiks.
Dengar-dengar saat digelar Royal Wedding kemarin di Malioboro diselenggarakan pesta rakyat juga. Masyarakat boleh menikmati angkringan secara gratis. Wow enaknya. Tentu bisa santap makanan enak-enak di Jogya dong. Aku selalu ngiler jika dengar makanan Jogya. Aku doyan berbagai makanan Jogya. Salah satu makanan yang aku gemari di Jogya tentu adalah soto.
Di blog ini aku udah menulis beberapa warung soto yang enak yang udah pernah kukunjungi. Sekarang aku mau nulis lagi satu lagi tempat yang bisa direkomendasikan untuk penggemar soto yaitu Soto Kadipiro. Soto Kadipiro ini termasuk warung soto yang sudah ada dari jaman Belanda. Didirikan tahun 1921 oleh Karto Wijoyo. Sekarang sudah diteruskan oleh generasi penerusnya. Lokasinya berada di jalan Wates Jogyakarta atau barat perempatan Wirobrajan.
Melihat dari tampilan luar warungnya udah terlihat kuno. Bangunannya masih gunakan kayu-kayu jaman baheula. Masuk kedalam kursi dan mejanya ditata sederhana. Banyak foto-foto yang dipasang sebagai bukti keoetentikan atau keaslian warung soto kadipiro ini. Juga banyak ornamen tradisional dan kalender yang terpasang disana. Sedangkan penjual dan asisten-asistennya menggunakan seragam batik sebagai tanda asli ngayogyakarto.
Warung Soto Kadipiro ini sudah buka sejak pagi hari. Makanya saat aku bersama sahabat setiaku,mbak Cay, sarapan disana sebelum berangkat kerja, warungnya sudah ramai oleh pembeli. Kami sengaja memesan soto. Penyajiannya sangat menggoda selera. Dalam satu mangkok diberi kuah soto dari kaldu ayam kampung dengan suwiran ayam kampung, taoge dan kubis serta ditaburi daun bawang dan bawang goreng.
Sebagai teman makan soto, kita bisa memilih perkedel, tempe, serta berbagai bagian ayam seperti sayap, kepala dan sebagainya. Sayap ayam ini digoreng tapi sebelumnya sudah direbus dulu dengan bumbu. Jadi rasanya enak dan empuk. Juga ada pilihan berbagai macam sate ati, ampela yang mantap untuk disantap.
Makan soto Kadipiro panas-panas di pagi hari hm suedap banget. Kuahnya pas di lidah menurutku. Tapi jika yang suka manis tinggal menambahkan kecap. Yang suka asin tambah garam. Dan yang hobi makan pedas kayak aku, tinggal nambahin sambelnya sebanyak-banyaknya. Jika di warung soto lain sambelnya hanya terbuat dari cabe saja atau cabe dan kecap kalau di warung soto kadipiro berbeda. Sambelnya menggunakan perpaduan cabe dan tomat. Jelas tambah nikmat menurutku.
Makanya Anda yang mengaku mania soto mesti mencobanya kalau sedang jalan-jalan ke Jogyakarta. Sepanjang jalan Wates ada beberapa warung soto Kadipiro. Tapi yang paling kuno jelas warung soto kadipiro yang kukunjungi ini. Tempatnya di kanan jalan. Dengan warna dominan hijau dan ada penjual koran di depannya.
Beberapa hari yang lalu semua mata orang tertuju pada Jogyakarta. Royal Wedding Kraton Jogya memang buat semua orang terpukau dan senang. Apalagi wajah anggota keraton yang baru, mas Ubai, wow gantengnya. Pas mendampingi mbak Reni, putri bungsu Sultan. Sayangnya aku yang biasa mondar mandir ke Jogya pas peristiwa akbar itu malah ga di Jogya. Gagal deh melihat even besar ini. hiks.
Dengar-dengar saat digelar Royal Wedding kemarin di Malioboro diselenggarakan pesta rakyat juga. Masyarakat boleh menikmati angkringan secara gratis. Wow enaknya. Tentu bisa santap makanan enak-enak di Jogya dong. Aku selalu ngiler jika dengar makanan Jogya. Aku doyan berbagai makanan Jogya. Salah satu makanan yang aku gemari di Jogya tentu adalah soto.
Di blog ini aku udah menulis beberapa warung soto yang enak yang udah pernah kukunjungi. Sekarang aku mau nulis lagi satu lagi tempat yang bisa direkomendasikan untuk penggemar soto yaitu Soto Kadipiro. Soto Kadipiro ini termasuk warung soto yang sudah ada dari jaman Belanda. Didirikan tahun 1921 oleh Karto Wijoyo. Sekarang sudah diteruskan oleh generasi penerusnya. Lokasinya berada di jalan Wates Jogyakarta atau barat perempatan Wirobrajan.
Melihat dari tampilan luar warungnya udah terlihat kuno. Bangunannya masih gunakan kayu-kayu jaman baheula. Masuk kedalam kursi dan mejanya ditata sederhana. Banyak foto-foto yang dipasang sebagai bukti keoetentikan atau keaslian warung soto kadipiro ini. Juga banyak ornamen tradisional dan kalender yang terpasang disana. Sedangkan penjual dan asisten-asistennya menggunakan seragam batik sebagai tanda asli ngayogyakarto.
Warung Soto Kadipiro ini sudah buka sejak pagi hari. Makanya saat aku bersama sahabat setiaku,mbak Cay, sarapan disana sebelum berangkat kerja, warungnya sudah ramai oleh pembeli. Kami sengaja memesan soto. Penyajiannya sangat menggoda selera. Dalam satu mangkok diberi kuah soto dari kaldu ayam kampung dengan suwiran ayam kampung, taoge dan kubis serta ditaburi daun bawang dan bawang goreng.
Sebagai teman makan soto, kita bisa memilih perkedel, tempe, serta berbagai bagian ayam seperti sayap, kepala dan sebagainya. Sayap ayam ini digoreng tapi sebelumnya sudah direbus dulu dengan bumbu. Jadi rasanya enak dan empuk. Juga ada pilihan berbagai macam sate ati, ampela yang mantap untuk disantap.
Makan soto Kadipiro panas-panas di pagi hari hm suedap banget. Kuahnya pas di lidah menurutku. Tapi jika yang suka manis tinggal menambahkan kecap. Yang suka asin tambah garam. Dan yang hobi makan pedas kayak aku, tinggal nambahin sambelnya sebanyak-banyaknya. Jika di warung soto lain sambelnya hanya terbuat dari cabe saja atau cabe dan kecap kalau di warung soto kadipiro berbeda. Sambelnya menggunakan perpaduan cabe dan tomat. Jelas tambah nikmat menurutku.
Makanya Anda yang mengaku mania soto mesti mencobanya kalau sedang jalan-jalan ke Jogyakarta. Sepanjang jalan Wates ada beberapa warung soto Kadipiro. Tapi yang paling kuno jelas warung soto kadipiro yang kukunjungi ini. Tempatnya di kanan jalan. Dengan warna dominan hijau dan ada penjual koran di depannya.
Langganan:
Postingan (Atom)