Kesibukan yang cukup menyita waktu beberapan waktu belakangan ini membuatku lama tak menulis di blog ini. Rasanya kangen juga tidak curhat tentang kesibukan-kesibukan dan acara makan-makan yang udah kulewati selama kurang lebih dua bulan ini. Terus terang selain urusan pekerjaan kantor yang menggunung, beberapa bulan ini aku sedikit direpotkan dengan berbagai undangan reuni.
Semenjak aku gabung dengan situs jaringan sosial yang namanya facebook itu setengah tahun yang lalu, aku bisa bertemu kembali dengan ratusan teman lamaku dari berbagai wilayah di tanah air bahkan manca negara meski hanya lewat dunia maya. Bahkan selanjutnya sebagian juga berlanjut dengan jumpa darat. Undangan reuni mulai reuni teman kuliah, reuni teman kost hingga reuni teman sekolah seolah datang silih berganti. Sampai-sampai saking seringnya aku mendapat undangan reuni, teman-teman sekantor sering meledek, "Reuni maneh?" Tapi asalkan segalanya masih dalam konteks positif ga masalah.
Belakangan ini aku mulai agak jenuh juga, makanya mulai aku kurangi aktifitasku di facebook. Sebab bisa dibilang aku udah dalam kategori kecanduan berat. Dan kupikir-pikir tidak sehat juga. Lagian kasian yang lain, jadi kalah ngetop nantinya.wakakak. Meski tidak mundur secara total, aku lebih suka jadi pengamat. Tampaknya mengasyikkan juga.
Hari ini aku sedang menikmati waktu liburku di rumah sebelum berangkat tugas maraton Jakarta, Jogya, Solo, Semarang lusa. Makanya sekarang bisa nyantai sambil nulis apa saja yang ingin aku tulis. Kebetulan beberapa minggu ini waktuku lebih banyak kuhabiskan untuk lembur di kantor. So makanan yang lebih sering kusantap adalah masakan dari kantin mbak Wiwik yang berada di depan kantorku di kawasan Karah Agung Surabaya. Semenjak kantorku pindah ke karah sekitar 1 tahun yang lalu, mau tak mau untuk makan siang kami sangat tergantung dari kantin mbak Wiwik.
Semula kantin mbak Wiwik hanya menjual menu mi pangsit, indomie dan berbagai minuman (juice, teh,kopi) saja. Tetapi atas permintaanku dan teman-teman akhirnya ibu dari dua orang putri ini mau melayani menu masakan rumahan untuk makan siang kami. Awalnya kami nurut ia masak apa untuk keluarganya maka kita ikut makan. Seperti jika ia masak sop dengan ayam goreng, maka kami pun akan makan siang dengan menu yang sama. Tapi lama kelamaan malah lebih sering kami yang mengatur menu makan siang tersebut. Kebetulan yang namanya mbak Wiwik itu usianya sebaya dengan kami semua. Jadi bisa mengikuti irama dan gaya kami. Kawan-kawanku cocok dengan sebagian besar masakan yang dibuat mbak Wiwik. Hal ini karena istri dari karyawan asuransi kendaraan bermotor ini adalah berasal dari Tulung Agung sehingga rasa masakan yang dibuatnya sesuai selera kami yang sebagian besar juga orang kulonan (Kediri, Nganjuk, Jombang).
Selain itu hal lain yang membuat kami makin suka, ia mau belajar dan mencoba memasak menu yang kami mau meski ia sendiri belum pernah memasaknya. Bayangin ia mau belajar bikin nasi tumpeng (menu lengkap, ayam bakar, sayur keluwih, urap dll) yang ribet hanya demi memenuhi pesanan salah satu temanku yang bikin bancakan kelahiran anaknya di kantor. Ia berani mencoba memenuhi keingin kami yang kangen masakan deso yang sulit ditemui di Surabaya macam sayur onthong pisang, oseng-oseng pepaya muda, hingga sambal miri.
Kemarin lebih heboh lagi ia mesti mempraktekkan menu masakan khas Bali semacam ayam betutu, plecing kangkung dan sambal brambang jahe dari resep yang diberikan salah satu kawanku yang keluarganya asli dari Bali. Rasanya pun tetap lezat dan menggoyang lidah. Tetapi menu favorit kami semua tetap sama, nasi, sayur rebusan, berbagai macam sambel dan rempeyek udang, atau sayap ayam kremes. Sepertinya semua tak pernah bosan.
Tak hanya untuk makan siang, kalo kami lembur hingga malam, ia siap jika sewaktu-waktu menelpon dan memesan makanan lagi yang baru macam, mi rebus, nasi goreng hingga suun goreng. "Halo, mbak Wiwik pesen makan dong. lapar nih" "Mbak Wiwik, pesen juice stroberi tanpa gula dan es teh tawar 2 ya,"begitu teriakan di telpon yang kerap diperdengarkan kami semua. Tapi dengan setia ia mau dan rela bolak balik dari rumahnya ke kantor kami demi bisa menyenangkan kami semua. Tak hanya itu saja ada buku yang sudah ia sediakan supaya teman-teman mencatat makanan dan minuman yang sudah dilahapnya. Alias lebih sering pada bayar belakangan.hehehe. Tapi kebaikan dan kepercayaan mbak mbak Wiwik membuat kami semua malah saling berusaha mengingatkan untuk jangan lupa mencatat dan membayar segala tanggungan masing-masing.
Bagaimanapun tak semua orang mau berlaku seperti mbak Wiwik. Yang lebih hebat lagi ia lakukan semua pekerjaan mulai buka warung mi dan minuman yang melayani anak SMP dan kami ini sendiri tanpa bantuan pembantu. Salut buat mbak Wiwik. Mbak Wiwik pancen oke. Moga tetap jadi bu kantin favorit kami.
Semenjak aku gabung dengan situs jaringan sosial yang namanya facebook itu setengah tahun yang lalu, aku bisa bertemu kembali dengan ratusan teman lamaku dari berbagai wilayah di tanah air bahkan manca negara meski hanya lewat dunia maya. Bahkan selanjutnya sebagian juga berlanjut dengan jumpa darat. Undangan reuni mulai reuni teman kuliah, reuni teman kost hingga reuni teman sekolah seolah datang silih berganti. Sampai-sampai saking seringnya aku mendapat undangan reuni, teman-teman sekantor sering meledek, "Reuni maneh?" Tapi asalkan segalanya masih dalam konteks positif ga masalah.
Belakangan ini aku mulai agak jenuh juga, makanya mulai aku kurangi aktifitasku di facebook. Sebab bisa dibilang aku udah dalam kategori kecanduan berat. Dan kupikir-pikir tidak sehat juga. Lagian kasian yang lain, jadi kalah ngetop nantinya.wakakak. Meski tidak mundur secara total, aku lebih suka jadi pengamat. Tampaknya mengasyikkan juga.
Hari ini aku sedang menikmati waktu liburku di rumah sebelum berangkat tugas maraton Jakarta, Jogya, Solo, Semarang lusa. Makanya sekarang bisa nyantai sambil nulis apa saja yang ingin aku tulis. Kebetulan beberapa minggu ini waktuku lebih banyak kuhabiskan untuk lembur di kantor. So makanan yang lebih sering kusantap adalah masakan dari kantin mbak Wiwik yang berada di depan kantorku di kawasan Karah Agung Surabaya. Semenjak kantorku pindah ke karah sekitar 1 tahun yang lalu, mau tak mau untuk makan siang kami sangat tergantung dari kantin mbak Wiwik.
Semula kantin mbak Wiwik hanya menjual menu mi pangsit, indomie dan berbagai minuman (juice, teh,kopi) saja. Tetapi atas permintaanku dan teman-teman akhirnya ibu dari dua orang putri ini mau melayani menu masakan rumahan untuk makan siang kami. Awalnya kami nurut ia masak apa untuk keluarganya maka kita ikut makan. Seperti jika ia masak sop dengan ayam goreng, maka kami pun akan makan siang dengan menu yang sama. Tapi lama kelamaan malah lebih sering kami yang mengatur menu makan siang tersebut. Kebetulan yang namanya mbak Wiwik itu usianya sebaya dengan kami semua. Jadi bisa mengikuti irama dan gaya kami. Kawan-kawanku cocok dengan sebagian besar masakan yang dibuat mbak Wiwik. Hal ini karena istri dari karyawan asuransi kendaraan bermotor ini adalah berasal dari Tulung Agung sehingga rasa masakan yang dibuatnya sesuai selera kami yang sebagian besar juga orang kulonan (Kediri, Nganjuk, Jombang).
Selain itu hal lain yang membuat kami makin suka, ia mau belajar dan mencoba memasak menu yang kami mau meski ia sendiri belum pernah memasaknya. Bayangin ia mau belajar bikin nasi tumpeng (menu lengkap, ayam bakar, sayur keluwih, urap dll) yang ribet hanya demi memenuhi pesanan salah satu temanku yang bikin bancakan kelahiran anaknya di kantor. Ia berani mencoba memenuhi keingin kami yang kangen masakan deso yang sulit ditemui di Surabaya macam sayur onthong pisang, oseng-oseng pepaya muda, hingga sambal miri.
Kemarin lebih heboh lagi ia mesti mempraktekkan menu masakan khas Bali semacam ayam betutu, plecing kangkung dan sambal brambang jahe dari resep yang diberikan salah satu kawanku yang keluarganya asli dari Bali. Rasanya pun tetap lezat dan menggoyang lidah. Tetapi menu favorit kami semua tetap sama, nasi, sayur rebusan, berbagai macam sambel dan rempeyek udang, atau sayap ayam kremes. Sepertinya semua tak pernah bosan.
Tak hanya untuk makan siang, kalo kami lembur hingga malam, ia siap jika sewaktu-waktu menelpon dan memesan makanan lagi yang baru macam, mi rebus, nasi goreng hingga suun goreng. "Halo, mbak Wiwik pesen makan dong. lapar nih" "Mbak Wiwik, pesen juice stroberi tanpa gula dan es teh tawar 2 ya,"begitu teriakan di telpon yang kerap diperdengarkan kami semua. Tapi dengan setia ia mau dan rela bolak balik dari rumahnya ke kantor kami demi bisa menyenangkan kami semua. Tak hanya itu saja ada buku yang sudah ia sediakan supaya teman-teman mencatat makanan dan minuman yang sudah dilahapnya. Alias lebih sering pada bayar belakangan.hehehe. Tapi kebaikan dan kepercayaan mbak mbak Wiwik membuat kami semua malah saling berusaha mengingatkan untuk jangan lupa mencatat dan membayar segala tanggungan masing-masing.
Bagaimanapun tak semua orang mau berlaku seperti mbak Wiwik. Yang lebih hebat lagi ia lakukan semua pekerjaan mulai buka warung mi dan minuman yang melayani anak SMP dan kami ini sendiri tanpa bantuan pembantu. Salut buat mbak Wiwik. Mbak Wiwik pancen oke. Moga tetap jadi bu kantin favorit kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar