Rabu, Januari 30, 2013

Sehari di Magelang

Halo para penggemar wisata kuliner. Kali ini aku mau berbagi cerita perjalanan wisatakulinerku ke Magelang (26-27/1) kemarin. Kebetulan aku mesti menghadiri even yang diadakan di GOR Tribakti Magelang. Tentunya takkulewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan khas magelang. Tetapi karena waktu terbatas aku tak bisa seenaknya jalan-jalan. Tanggal 26 Januari siang, aku cuma bisa makan siang di warung samping GOR Tribakti. Namanya warung mbak Nanik. Warungnya kecil tapi bersih. Mereka jual nasi rames, ayam goreng dan sebagainya. Nasi rames harganya cuma 3000 perak. Ayam goreng 5000 perak. Murah kan. Aku makan bareng teman sekantorku. Dia malah milih nasi dengan sayur jengkol dan lauk lele goreng. Sedangkan aku memilih sayur oseng pepaya, sambal goreng krecek dan kikil. Meski sederhana tapi enak menurut lidahku. Jawa banget.hehehe

Malamnya sebenarnya aku ingin banget mencoba mi goreng atau nasi goreng magelangan. Tapi aku mesti ke Artos (Armada Town Square). Jadinya mesti pasrah makan di foodcourt. Banyak menu ditawarkan. Aku sengaja cari yang beda dan belum pernah kucoba. Pilihanku jatuh pada mi ongklok dan tempe kemul khas Wonosobo. Mungkin karena Wonosobo dekat dengan Magelang maka tak sulit cari makanan khas Wonosobo disini. Mi Ongklok ini warnanya coklat, dalam kuahnya terasa ada rasa udang. Mienya lunak, ada taburan ayam,bawang merah didalamnya. Rasanya manis gurih. Lumayan enak. Sebaai teman makan mi ongklok seharusnya sate sapi dan tempe kemul. Aku cuma milih tempe kemul. Tempe kemul itu tempe goreng yang digoreng pakai tepung banyak dan warnanya kuning. Rasanya gurih. Dimakan pake irisan cabe dan kecap..
Sedangkan Arce, malah milih makan bakso campur babat khas Salatiga. Bakso campur ini isinya macam-macam, mulai bakso kasar, siomay, baso tahu, gorengan, hingga irisan babat. Kuah kaldunya gurih. Baksonya juga lumayan. Porsinya besar. Kenyanglah pasti. Begitu kenyang kami pun balik hotel. Kami menginap di hotel Catur yang berada di kawasan Mertoyudan. Tarifnya 285 ribu semalam. Tempatnya bersih dan nyaman. Pelayannya baik dan ramah. Breakfastnya juga tak terlalu mengecewakan. Ada nasi rawon, ayam goreng, telur asin, sayur oseng kacang nasi goreng, roti selai plus buah.

Sesudah sarapan aku kembali ke GOR Tribakti meneruskan pekerjaan. Semula aku bayangin tak bisa kemana-mana mengingat sore harinya selesai pameran aku mesti langsung balik ke Jogya. Ternyata ada salah seorang teman lama yang tinggal di Magelang yang berbaikhati menemuiku dan mengantarku jalan-jalan sebentar keliling kota Magelang. Aku jadi tahu berbagai pojok kota Magelang, mulai akmil, alun-alun, kawasan pecinan dan sebagainya. Kotanya menyenangkan, hawanya dingin. Tapi satu yang perlu Anda catat, meski kota kecil tapi jarang ada becak disini. Kalau pagi sampai sore masih ada angkot, kalau malam, terpaksa andalkan taxi.

Di Magelang aku sempat melihat warung pecel mbok Joyo yang terkenal dekat Akmil tapi aku ga mampir. Mau beli sop senerek di kawasan Jendralan ternyata juga ga buka. Padahal sop senerek ini khas Magelang banget. Ga bisa cerita karena belum lihat wujudnya. Tahun depan kalau ke Magelang lagi aku harus mencobanya. Makanan lain yang paling banyak direkomendasikan orang untuk kota Magelang adalah kupat tahu. Katanya yang paling terkenal kupat tahu p slamet di Blabak Magelang. Tapi ada yang bilang Kupat Tahu pak Pangat juga enak. Aku tak mencoba dua-duanya malah mampir makan di Warung Tahu Pojok. 

Warung Tahu Pojok Magelang ini sudah berdiri sejak tahun 1942. Modelnya masih kuno. Disamping-sampingnya juga berderet penjual tahu kupat lainnya. Tetapi karena Tahu Pojok sudah lawas makanya tetap rame diserbu pelanggannya. Penataannya masih jadul banget. Satu meja bentuk u untuk tempat wedang dan satu tempat untuk kupat dan goreng tahu. Pembeli makan di depan yang masak kupat dan bikin wedang. Hm mengingatkanku pada warung makan kuno di kediri.
Sembari menunggu kupat tahu pesananku aku nyamil. Ada bakwan dan sate udang di depanku.Hm enakkk. Sebenarnya aku pingin minum wedang ronde ternyata belum ada. Adanya sekoteng. Akhirnya aku terima saja minum sekoteng. Sekotengnya isinya irisan roti tawar dan kolang kaling. Kuahnya encer. Rasanya manis pedas. Kayak ada santannya tapi entah benar entah salah.
Sebenarnya ditembok tertulis ada menu lain seperti mangut nila, tapi saat kutanyakan ternyata masih belum ada. Jadi mesti pasrah dengan satu menu, kupat tahu. Semula aku bayangin kupat tahu kayak di Solo. bumbunya kecap, dan itu aku ga suka. ternyata bedaaa. Lebih mirip kupat tahu bandung. Isinya tahu goreng panas, irisan ketupat, bakwan, taoge rebus, kubis mentah, kacang goreng dan diguyur pake bumbu sambal kacang yang encer. Jika mau pedas mereka kasih cabe yang diuleg tersendiri dalam piring. Sure, uenaaaaak. Ga salah aku makan ini.


Sepulang dari Tahu Pojok Aku mampir beli oleh-oleh. Icuk mengantarkanku ke sentraoleh-oleh Toko Endang Jaya. Buka cabang di banyak tempat di Magelang. Disini kita bisa beli getuk magelang, slondok, tape ketan, wajik, jenang dan sebagainya. Harganya jelas sudah harga toko. Sebungkus slondok saja 16 ribu. Makanya aku beli lagi 2 bungkus kecil yg 5 ribuan di mbok2 depan toko oleh2 itu. Murah meriah.hehehe. Yang jelas aku masih ingin ke Magelang lagi. Siapa mau ikut.


Minggu, Januari 06, 2013

Kisi Khas Depot Sriwijaya Kediri

Halo, para penggemar wisata kuliner, Selamat Tahun Baru 2013. Semoga kebahagiaan, kesehatan, kesuksesan menyertai langkah kita semua. aamiin. Kemana nih acara liburan akhir tahunnya? Kalau aku seperti biasa,menghabiskan libur akhir tahun dengan mudik ke kampung halamanku Kediri. Sebab selain libur lebaran memang hanya pada akhir tahun seperti ini aku baru bisa berlama-lama di Kediri. Karena di hari biasa mesti udah disibukkan dengan aktivitas di Surabaya dan tour of duty ke berbagai kota.

Pulang ke kediri memang momen yang paling mengasyikkan untukku. Karena aku bisa menyantap makanan kesukaanku khas Kediri. Kali ini aku mau share salah satu tempat makan yang jadi favorit keluargaku. Namanya Depot Sriwijaya. Meski namanya Depot Sriwijaya tapi lokasinya bukan di jalan Sriwijaya Kediri lho melainkan di jalan Gunungsari Kediri. Sebuah jalan kecil yang menghubungkan antara jalan Patimura dan jalan Sriwijaya Kediri.
Memang sebelumnya depot ini berlokasi di jalan Sriwijaya. Setelah 2 kali berpindah tempat, kini menetap di ruko milik sendiri yang berlokasi di jalan Gunungsari Kediri ini. Setiap aku datang ke depot ini, tante pemilik depot Sriwijaya selalu menyapaku dengan ramah. Maklum ia sudah mengenal kami lama. Makanya kalau aku datang berdua dengan kakakku ia akan menanyakan keadaan mamaku. "Ibue sehat to. Salam yo," katanya dengan medok kedirian.

Menurut tante pemilik Depot Sriwijaya, ia sudah membuka depot ini sejak tahun 1992. Depotnya tak terlalu besar tapi bersih. Pelanggannya banyak meski tak berjubel. Hanya bergantian. Menunya tetap Nasi rawon,nasi soto dan nasi campur. Nasi rawon versi depot Sriwijaya ini agak beda karena kuahnya bening. Dagingnya boleh memilih daging rawonan atau empal suwir. Dimakan dengan taoge mentah, sambal dan kerupuk udang. Soal rasa, standardlah.
Kalau mampir kesini, aku lebih suka memesan soto ayamnya. Ini yang menurutku mantap. Lebih kusuka daripada soto Tamanan khas Kedirian. Sotonya memakai kuah bening. Penyajiannya pakai suun,telur rebus, keripik kentang, kubis. Ayamnya boleh memilih, bagian sayap,dada,paha, atau kulit. Dimakan dengan sambal. Wow enak sekali.Perpaduan gurih dan pedasnya pas di lidah.  Wajib dicoba untuk penggemar soto.
Nasi campurnya juga enak. Biasanya selain nasi, isinya sambal goreng kentang ati, mi goreng, tahu/telur/ayam /daging bumbu merah. Dimakan dengan sambal dan kerupuk udang. Hm mantap deh. Manis,asin,gurih dan pedasnya pas. Satu porsi makanan disini sekitar 12-15 ribu rupiah. Tapi ini sebanding dengan rasanya yang memang menggoda selera.
 Sebelum pulang, biasanya kami memesan menu untuk oleh-oleh bagi mama di rumah. Menu ini adalah khas depot Sriwijaya ini. Namanya Kisi. Kisi ini adalah bagian daging sapi yang ada sedikit lemaknya. Dimasak bumbu pedas. rasanya perpaduan manis, asin, dan pedas. Maknyus. Enak dimakan dengan nasi panas. Selain itu kadang juga memesan empal suwir. Empal suwirnya empuk dan manis gurih.Mantaplah untuk lauk. Silakan mencobanya kalau ke Kediri.