Selasa, Maret 27, 2012

Es Cobra

BIla Anda dalam perjalanan dari Semarang ke Solo atau sebaliknya dan melewati kota Salatiga maka sekali tempo Anda bisa mencoba wisata kuliner di kota ini. Salatiga merupakan salah satu kota kecil di Jawa Tengah yang punya hawa cukup sejuk. Kota ini punya satu universitas yang cukup populer bernama UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana) dimana mahasiswanya berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Soal makanan khas Salatiga terusterang mohon maaf aku tak begitu paham. Meski seringkali lewat tapi belum pernah menyusuri kota ini untuk berburu makan khas Salatiga.

Makanya aku tak menyia-nyiakan saat ditawari oleh kantorku untuk mengunjungi salah satu relasi kami di kota Salatiga awal bulan lalu. Dengan menggunakan bus AKAP patas Solo Semarang aku turun di perhentian bis ABC Salatiga. Sebenarnya aku diminta telpon jika sampai tempat ini tapi aku ingin coba jalan sendiri. Aku pun memilih jalan kaki sembari susuri jalan di Salatiga. Ternyata meski udah jauh jalan tak juga sampai hingga aku bertanya pada orang. Akhirnya aku naik angkot no 06 dan turun di depan jalan yang kutuju. Ya aku memang mau ke jalan Kalipengging Salatiga.

Sesudah urusanku dengan relasi beres, ia mengajakku untuk makan siang. Aku dibawanya ke sebuah warung yang tak jauh dari rumahnya yang berada di jalan Kalipengging. Warung Es Cobra begitu orang menyebutnya. Sepertinya kata Es Cobra selalu identik dengan tempat ini. Saat aku menulis status di BB dengan kata Es Cobra, salah satu teman lamaku langsung bbm aku. "Kamu lagi di Salatiga ya". Wow kok tahu. Ternyata Es Cobra adanya cuma di tempat ini. Warung Es Cobra ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Karena temanku, Leny kuliah di UKSW maka familiar dengan tempat ini. "Tanya penjualnya pasti kenal aku, dulu aku kos di belakangnya," katanya sembari tertawa.

Mendengar kata Es Cobra banyak yang bingung. Es Cobra itu kayak apa? Ternyata es cobra itu seperti es campur. Didalamnya berisi cincau, dawet, dan stup buah. Sepertinya disajikan dengan santan, sirup dan susu. Rasanya, mantap. Uenaaaak banget. Perpaduan manis, gurih, asem dan segar. Wis to kalau ke Salatiga mesti coba es cobra ini.

Selain es cobra, mereka menjual aneka minuman dan makanan. Ada es alpukat, es kelapa muda, es asem dan sebagainya. Makanannya juga beraneka ragamnya.  Nasi liwetnya juga enak. Disajikan dengan suwiran ayam, sayur labu siam dan telur serta diberi areh. Agap beda dengan model nasi liwet solo tapi ga kalah enak kok. Selain nasi liwet juga ada lontong opor , nasi pecel, nasi langgi dan sebagainya. Bisa pilih sesuai selera. Harga masih masuk akal.

Banyu Urip Resto

Membaca tulisan Banyu Urip, pikiranku langsung melayang ke Surabaya. Sebab Banyu Urip memang nama salah satu kampung yang berada di pusat kota Surabaya yaitu tak jauh dari kawasan jl Diponegoro. Tetapi ternyata di kota Klaten ada juga tempat bernama Banyu Urip. Banyu Urip ini adalah sebuah resto yang cukup terkenal di kota Klaten. Lokasinya di jalan Mayor Kusmanto Klaten.

Awal bulan Maret lalu aku sempat berkunjung ke tempat ini saat ke Klaten untuk reunian dengan sahabat-sahabatku, Ambar dan Kiki. Kiki yang kebetulan berdomisili di Klaten membawa kami ke Banyu Urip Resto ini. Wow tempatnya bagus. Tak kusangka Klaten punya tempat makan yang menyenangkan. Ada pondok2nya atau seperti gasebo dimana di depannya ada kolam ikan. Hm menyenangkan makan sembari melihat ikan di kolam. Jika malas duduk lesehan, juga ada ruangan yang dilengkapi meja kursi untuk makan. Tempat ini biasa digunakan untuk rapat-rapat atau arisan.

Makanan yang dijual beranekaragam. Mulai makanan khas Jawa semacam ayam goreng, ikan goreng hingan Chinesse food semacam nasi goreng, sup seafood, capcai, bakmi goreng. Hingga makanan model Eropa semacam Tenderloin steak dan Chicken Teriyaki juga ada. Pingin pesan gurami asam manis juga ada. Pokoknya mereka jual puluhan jenis makanan. Bisa dipilih sesuai selera.

Kemarin kami memesan nasi goreng, chicken teriyaki, sup seafood, cumi ca jamur, dan tenderloin steak. Bagusnya tak membutuhkan waktu lama untuk menunggu. Soal rasa, hm lumayan. Cumi ca jamurnya aku  suka. Disajikan dalam piring dimana cumi jamur dimasak dengan wortel. Mereka pakai bumbu ca dan rasanya pedas. Jadi enak. Tenderloin steaknya juga tak kalah menarik. Porsinya tak sebesar steak di Jakarta tapi masih lebih besar dibandingkan steak lokal yang banyak dijual di kota Solo.

Sup seafoodnya lebih mirip sup asparagus. Dimasak dengan telur. Tak seperti yang kupikirkan. Sebab aku bayangkan sup dengan kuah bening dan ada cumi, udang dan ikannya. Nasi gorengnya lebih cenderung mirip nasi goreng jawa biasa. Porsinya besar. Chicken Teriyakinya aku ga ikut merasakan. Menurutku mirip ayam masak mentega.

Kami makan sambil berbagi cerita. Maklum sudah lama ga kumpul bareng. Tak lupa minum minuman yang kami pesan. Ada es teler, es shangkai, es cream strawbery hilangkan haus dahaga. Kekenyangan dengan makanan yang kami pesan hingga supnya masih banyak. Akhirnya dibungkus bawa pulang. Soal harga, bisa dibilang standard. Thanks untuk Kiki yang udah traktir wisata kuliner di Klaten. Ternyata Klaten tak kalah dengan kota lainnya.

Selasa, Maret 13, 2012

Bakso Pak Kirno

Berkali-kali ke Jogyakarta aku belum pernah hunting bakso. Entah mengapa hari Minggu kemarin aku tiba-tiba ingin makan bakso pas di Jogya. Akhirnya mbak Cay, sahabatku yang kerepotan mencarikan info warung bakso seperti keinginanku. Mauku satu, harus ada gorengan baksonya. Aku sempat berburu di google nama-nama warung bakso yang paling banyak direkomendasikan para penikmat kuliner. Tapi tak menemukan solusinya. Kemudian mbak Cay memutuskan mengajakku ke warung bakso pak Kirno.



Warung bakso pak Kirno berada di jalan Agus Salim Jogyakarta. Lokasinya tak jauh dari kawasan jalan Ngasem. Warung bakso ini buka mulai jam 1 siang hingga malam hari. Dari luar warung sudah kulihat gerobaknya dan tampak gorengan yang besar-besar di kaca almari gerobak. Hm ini yang kumau. Pasti enak deh.hehehe.
Kami memesan 2 mangkuk bakso campur dan es teh. Wow ternyata dalam semangkuk bakso ada 4 butir bakso daging, potongan bakso goreng dengan mi kuning dan mi putih dan didalam kuahnya ditaburi seledri dan bawang goreng. Hm benar-benar menggoda selera untuk segera menyantapnya. Tahu tidak, semangkuk bakso ini ternyata harganya masih 5000 perak. cocok deh.
Wow bakso dagingnya lumayan. Rasanya gurih, tak terlalu asin. Perpaduan daging, pati dan bumbu lainnya pas, jadi tak terlalu terasa daging saja atau pati saja. Wow gorengan baksonya ini yang kusuka. Sepertinya hanya terbuat dari pati dan bumbu-bumbu lainnya. Beneran seperti pati goreng. Tetapi dimakan dengan kuah sangat mantap. Kuah bakso pak Kirno cenderung agak kental. Tak terlalu bening. Rasanya cenderung agak asin. Jika suka tinggal tambah sambal, saus  dan kecap untuk pembeda rasa kuah,

Terus terang aku paling suka gorengan baksonya. Makanya aku pun memesan lagi seporsi gorengan bakso. Gorengan bakso yang sudah dipotong-potong ini kumasukkan ke dalam kuah bakso. Wow mantap deh. Sepertinya model gorengan bakso kayak begini adanya di Jogya dan kota-kota di Jawa Tengah. Sebab di Jawa Timur kan beda. Coba saja kalau tak percaya.  
 

Rabu, Maret 07, 2012

Soto Pak Sholeh

Hari ini merupakan hari ke 8 aku tour of duty. Dan Jogya merupakan kota ke 5 yang kukunjungi setelah Jakarta, Bogor, Solo dan Salatiga. Turun dari kereta Madiun Jaya, bukannya jalan-jalan ke Malioboro atau cari tempat makan siang, aku malah ke warnet karena ada kerjaan yang harus segera dikirim ke kantor. Kebetulan nih ada warnet di HOS Cokroaminoto YK yang biasa kukunjungi.

Ngomongin jalan HOS Cokroaminoto Yogya, aku jadi ingat satu tempat makan yang letaknya tak jauh dari sini yaitu soto pak Sholeh. Penggemar soto pasti sudah pernah nyobain soto Pak Sholeh yang berada di kawasan Tegalrejo Yogya ini. Warungnya kuno. Lumayan besar. Jadi bisa muat orang banyak. Aku sudah pernah 2 kali makan soto di sini dengan mbak Cay, sahabat baikku yang tinggal di kota gudeg ini.

Soto pak Sholeh merupakan soto daging. Dengan varian kuah bening mirip soto sejenis di Yogya, Solo atau Semarang. Jangan bayangin seperti soto sulung madura. Sepertinya kuah soto pak Sholeh tak gunakan kunyit, jadi beneran bening. Lalu isinya cuma potongan daging, taoge,kubis, seledri. Jarang terlihat lemak. Kalau Anda penggemar jerohan, tinggal memesan babat, paru, iso/usus sesuai selera. Biasanya jerohan ini dimasak dengan cara dibacem.

Oya pingin tahu rasa soto pak sholeh. Hm enak, gurih. Tapi jika kurang asin ya tinggal nambah garam. Kurang pedes tinggal tambah sambel. Dimakan pakai potongan jerohan yang manis hm tambah mantap deh. Tapi ingat jangan banyak-banyak soalnya bisa kolesterol tinggi nanti. hehehe. Kalau sekali-sekali tak apa-apa kok.

Selain jerohan, kita juga bisa tambah aneka lauk lainnya. Ada kerupuk, tempe,bergedel dan sebagainya. Silakan ambil yang disajikan di meja asalkan jangan lupa membayarnya di kasir. Jika, haus silakan pesan minuman sesuai keinginan. Kalau di Jogya aku jarang pesan es teh. Lebih senang minum es tape hijau atau wedang tape. Rasanya perpaduan manis dan asam. Nikmatlah. Tak percaya silakan coba kalau Anda ke Yogya.Ingat Soto pak Sholeh tidak buka cabang di kota lain.